kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.266   56,00   0,35%
  • IDX 6.858   -7,08   -0,10%
  • KOMPAS100 996   -2,61   -0,26%
  • LQ45 761   -2,28   -0,30%
  • ISSI 225   -0,50   -0,22%
  • IDX30 392   -0,78   -0,20%
  • IDXHIDIV20 454   -1,53   -0,34%
  • IDX80 112   -0,36   -0,32%
  • IDXV30 113   -0,58   -0,51%
  • IDXQ30 127   -0,27   -0,21%

BRI Danareksa Sekuritas Turunkan Target IHSG Hingga Akhir Tahun 2025, Ini Alasannya


Senin, 07 Juli 2025 / 05:40 WIB
BRI Danareksa Sekuritas Turunkan Target IHSG Hingga Akhir Tahun 2025, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Pialang memantau pergerakan perdagangan saham di Jakarta, Senin (3/6/2024). BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.300 di akhir tahun 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.300 di akhir tahun 2025. 

Target ini direvisi turun dari proyeksi awal tahun yang sempat berada di kisaran 7.800, seiring dengan dinamika global dan ekonomi domestik yang menekan pasar saham.

Head of Equity Research BRI Danareksa Sekuritas, Erindra Krisnawan menjelaskan bahwa revisi tersebut dilakukan sekitar bulan Maret atau April tahun ini.

“Kami tetap optimis IHSG bisa mencapai 7.300, dengan catatan bahwa belanja pemerintah (governance spending) benar-benar berjalan,” ujar Erindra saat ditemui usai Grand Launching Fitur Brights Rekomendasi Saham & SmartInvest di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/7).

Baca Juga: Menilik Prospek IHSG hingga Akhir Tahun, Cermati Rekomendasi Saham Berikut

Ia memperkirakan pergerakan IHSG masih akan bersifat wait and see hingga akhir Juli, seiring dengan penantian pasar terhadap rilis laporan keuangan kuartal II. Apalagi, data industri dalam beberapa waktu terakhir dinilai masih menunjukkan tren negatif. 

"Kalau nanti datanya mulai menunjukkan perbaikan, bahkan meski masih negatif tapi penurunannya melandai, itu bisa menjadi katalis positif untuk IHSG,” tambahnya.

Lebih lanjut, faktor eksternal seperti tren suku bunga global, pergerakan nilai tukar rupiah, hingga sentimen geopolitik disebut akan turut memengaruhi arah pasar ke depan.

Memasuki semester II tahun ini, BRIDS juga melakukan penyesuaian dalam strategi pemilihan sektor-sektor saham unggulan. Erindra mengungkapkan bahwa sektor-sektor yang direkomendasikan pada semester II cukup berbeda dibanding semester sebelumnya.

“Cukup berbeda ya. Di semester I mungkin yang sama itu hanya consumer. Tapi sekarang kami sudah mulai lebih positif terhadap sektor telekomunikasi juga,” ujarnya.

Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG hingga Akhir Tahun, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis

Sektor consumer goods masih menjadi pilihan utama, terutama bila rupiah stabil atau menguat. Hal ini penting karena banyak emiten consumer masih mengandalkan bahan baku berbasis dolar. 

“Dengan rupiah yang kuat, tekanan terhadap margin akan berkurang, dan daya beli masyarakat pun bisa meningkat,” jelas Erindra.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×