kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.535   -35,00   -0,21%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Harga tertekan, kapitalisasi pasar IHSG tidak akan sebaik tahun lalu


Minggu, 28 Juni 2020 / 20:05 WIB
Harga tertekan, kapitalisasi pasar IHSG tidak akan sebaik tahun lalu
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pada perdagangan a


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejauh ini tampak menguat semenjak tertekan oleh pandemi Covid-19 di Maret 2020. Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IHSG pada Maret 2020 ditutup di level 4.538,93.

Akan tetapi, seiring dengan kondisi harga yang membaik, IHSG terangkat ke level 4.904,088 pada penutupan perdagangan, Jumat (26/6).

" Karena ada pembukaan ekonomi. Berbagai negara membuka kegiatan ekonominya sehingga harganya mulai naik," jelas Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (28/6).

Baca Juga: IHSG diprediksi menguat, berikut rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (29/6)

Kenaikan harga ini menjadi faktor utama peningkatan kapitalisasi pasar atau market capitalization IHSG. Adapun jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham juga bisa menjadi faktor pengerek kapitalisasi pasar, tetapi tidak signifikan.

Asal tahu saja, IHSG memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 5.677 triliun per Jumat (26/6). Jumlah ini bertumbuh 8,18% sejak akhir Maret yang tercatat 5.247,64 triliun, terendah sepanjang tahun 2020. 

Meskipun menunjukkan tren yang meningkat, Hans Kwee ragu kapitalisasi pasar tahun ini bisa menyamai tahun 2019. Tahun lalu, kapitalisasi pasar IHSG menyentuh Rp 7.265 triliun.

Hans Kwee memperkirakan, akhir tahun nanti, kapitalisasi pasar IHSG tidak akan jauh berbeda dengan kondisi saat ini, begitu pula dengan harga-harga saham di pasar.

" Perhitungan saya, mungkin indeks balik ke level 5.000 maksimal 5.100," imbuh Hans Kwee. Sekadar informasi, di tahun 2019, IHSG ditutup di level 6.299,54.

Baca Juga: Sejak Maret, kapitalisasi pasar IHSG bertumbuh 8,18%

Level IHSG itu bisa tercapai dengan catatan, tidak terjadi gelombang ke dua  pandemi Covid-19 yang besar dan mengkhawatirkan pasar. Jika hal itu terjadi, kemungkinan IHSG bisa terkoreksi lebih dalam dari saat ini. IHSG bisa mencapai 4.725, skenario terburuknya menyentuh level 3.000.

BBCA jawara di antara emiten jumbo

Akibat pandemi Covid-19, kapitalisasi pasar mayoritas emiten memang tergerus. Namun, hal ini tidak menggeser BBCA sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Berdasar catatan Kontan, BBCA menguasai hingga Rp 695,89 triliun pasar per Jumat (26/6). Kapitalisasi pasar tersebut setara 12,1% dari total IHSG. Walau masih mendominasi, jumlah tersebut tergerus 15,56% dari akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 824,09 triliun.

Hans Kwee juga melihat BBCA dan saham-saham dengan berkapitalisasi pasar jumbo lainnya masih memiliki prospek yang baik hingga akhir tahun 2020.

Asal tahu saja, dari 10 emiten berkapitalisasi jumbo yang dicatat Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagian besar didominasi oleh saham emiten sektor perbankan dan sektor barang konsumen.

Baca Juga: IHSG masih rawan terpapar sentimen di semester kedua 2020, simak rekomendasi analis

Emiten-emiten tersebut di antarannya, BBCA, BBRI, BMRI, UNVR, HMSP, dan ICBP. Emiten lain yang mengisi jajaran 10 emiten kapitalisasi pasar besar lainnya ada TLKM, ASII, TPIA, dan SMMA.

Meskipun kesepuluh emiten itu mengalami penurunan kapitalisasi pasar dibanding akhir tahun lalu, Hans Kwee berpendapat  emiten-emiten tersebut masih akan menjadi market leader ke depannya.

Mengingat, untuk saat ini akan sulit menyaingi penguasaan pasarnya yang sudah besar. Oleh karenanya, Hans Kwee cenderung menyarankan buy saham-saham tersebut.

Sekadar informasi, sepuluh emiten itu memiliki kapitalisasi pasar masing-masing lebih dari Rp 100 triliun rupiah. Jika ditotal, sepuluh emiten jumbo itu memiliki kapitalisasi pasar hingga Rp 2.633 triliun atau 46,4% dari total penguasaan pasar IHSG per Jumat yang lalu.

Baca Juga: IHSG Melemah 0,77% Pekan Lalu, Begini Proyeksi Sepekan ke Depan

Bicara soal kapitalisasi emiten jumbo, berdasar penelusuran Kontan, BRPT juga memiliki kapitalisai pasar mencapai Rp 100 triliun, lebih tepatnya Rp 105,81 triliun per Jumat (26/6). Dengan demikian jumlah emiten dengan kapitalisasi pasar di atas  Rp 100 triliun saat ini ada 11 emiten.

Menilik penelusuran Kontan.co.id di Bloomberg, jumlah emiten dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun tersebut tercatat lebih sedikit dibanding akhir tahun 2019 yang mencapai 13 emiten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×