kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG masih rawan terpapar sentimen di semester kedua 2020, simak rekomendasi analis


Minggu, 28 Juni 2020 / 18:32 WIB
IHSG masih rawan terpapar sentimen di semester kedua 2020, simak rekomendasi analis
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (26/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 7,36 poin atau 0,15 persen di level 4.904,09 pada perdagangan a


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang semester kedua 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan dihantam berbagai sentimen dari dalam maupun luar negeri.

Mulai dari kekhawatiran gelombang kedua Covid-19, keputusan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), hingga tensi antara Amerika Serikat (AS) dan China akan mempengaruhi pergerakan IHSG hingga akhir tahun ini.

Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan investor dalam menyikapi fenomena pasar ini? Aria Santoso, Presiden Direktur CSA Institute mengatakan bagi investor jangka pendek bisa memanfaatkan fluktuasi harga dengan strategi membeli saat ada pelemahan dan menjual saat ada penguatan.

Sementara bagi investor dengan horizon waktu jangka panjang, bisa melakukan mencicil beli setiap ada pelemahan untuk teknik cost averaging. Sebab, banyak sham yang sudah cukup murah di kondisi saat ini.

Baca Juga: Skenario optimistis, IHSG bisa melaju ke level 5.430 hingga akhir 2020

Di sisi lain, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyarankan investor untuk wait and see. “Saran saya, kalaupun tetap trading, alokasi dananya bisa dikurangi karena market juga sepi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (26/6).

William menilai, saat ini hampir semua aset memiliki risiko tinggi. Namun, investor lebih baik tetap bertahan di instrument saham. Hanya saja, investor tinggal menunggu harga terbaik untuk memulai investasi.

Aria merekomendasikan bagi investor yang ingin risikonya lebih terukur memang dianjurkan berinvestasi saham blue chips. Sementara bagi investor yang memilih ke instrumen lain yang risikonya lebih rendah juga sah-sah saja.

Adapun saham yang bisa menjadi pilihan masih dari sektor keuangan hingga barang konsumsi. Investor juga bisa mencermati potensi di sektor properti dan konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×