kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga saham melorot dan kena suspensi lagi, ini kata Arkha Jayanti Persada (ARKA)


Rabu, 15 Juli 2020 / 20:18 WIB
Harga saham melorot dan kena suspensi lagi, ini kata Arkha Jayanti Persada (ARKA)
ILUSTRASI. Pergerakan saham yang terus menurun dipicu bisnis ARKA yang tertekan pandemi Covid-19.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspensi) PT Arkha Jayanti Persada Tbk (ARKA). Suspensi dilakukan baik di pasar reguler maupun pasar tunai mulai sesi I perdagangan Rabu (15/7) hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

BEI memandang saham berkode ARKA itu perlu disuspen karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. Mengutip data dari RTI Business Selasa (14/7), saham ARKA  tercatat turun hingga 6,49% ke Rp 288. Adapun koreksi yang lebih dalam juga dialami pada perdagangan Senin (13/7), hingga 6,67% ke Rp 308.

Padahal pada Jumat (10/7), ARKA telah dikenai suspensi dengan alasan yang sama, saham mengalami penurunan harga kumulatif yang signifikan. Asal tahu saja, saham ARKA menurun 5,71% ke Rp 330 pada Kamis (9/7). Koreksi lebih dalam terjadi pada dua hari perdagangan sebelumnya, hingga 6,42% pada Rabu (8/7) dan 6,50% pada Selasa (7/7).

Baca Juga: Harga turun tajam, saham Arkha Jayanti Persada (ARKA) kena suspensi lagi

Menanggapi hal ini, Direktur Utama Arkha Jayanti Persada Dwi Hartanto menjelaskan, pergerakan saham yang terus menurun dipicu bisnis ARKA yang tertekan pandemi Covid-19. Dia menjelaskan, bisnis di segmen karoseri dump truck dan komponen alat berat beriringan dengan kondisi sektor tambang.

Ketika sektor tambang tertekan pandemi Covid -19, permintaan terhadap ARKA ikut menurun. Padahal, segmen karoseri dump truck dan komponen alat berat merupakan pendapatan reguler ARKA selama ini.

Mengutip keterbukaan informasi, Selasa (14/7), ARKA hanya mampu membukukan penjualan hingga Rp 6 miliar sepanjang kuartal I 2020. Jumlah tersebut menurun 64,69% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. "Jualan kami sampai di semester ini rendah sekali, sekitar di bawah Rp 10 miliar," jelas Dwi dalam paparan publik insidentil online, Rabu (15/7).

Baca Juga: Suspensi dibuka, saham Arkha Jayanti Persada (ARKA) turun 6,67%

Padahal, segmen tersebut ditargetkan bisa berkontribusi hingga Rp 250 miliar terhadap pendapatan tahun 2020. Dwi mengakui ke depan target tersebut akan sulit tercapai, mengingat permintaan karoseri dump truck dan komponen alat berat belum akan pulih dalam waktu dekat.

Melihat kondisi sejauh ini, ARKA terdorong untuk memperkuat kerja sama pekerjaan proyek struktur baja, baik dengan pihak swasta maupun BUMN  yang mengadakan pekerjaan proyek strategis nasional. Adapun langkah ini sebenarnya telah dilakukan sejak November tahun lalu.

"Sekarang kami menjalankan projek Pertamina EP Cepu di Bojonegoro. Kebetulan di tengah pandemi Covid-19 pun proyek itu tetap berjalan karena proyek strategis nasional," ungkap Dwi lagi.

Saat ini ARKA tengah membidik kontrak baru dari kilang minyak Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina di Balikpapan. Proses negosiasi telah berjalan 95% dan diharapkan kontrak tersebut bisa diterima di bulan Juli atau Agustus tahun ini. Dwi mengklaim nilai kontrak tersebut paling sedikit mencapai Rp 250 miliar.

"Proyek ini berdurasi empat tahun. Sehingga apabila kami berhasil di bulan Juli atau Agustus nanti, mungkin kami segera bisa membalikkan keadaan," imbuhnya lagi. Akan tetapi, terkait top line maupun bottom line ARKA di akhir tahun, Dwi belum bisa menyebutkannya.

Mengutip keterbukaan informasi, selain proyek di balik papan itu, ARKA juga akan menandatangani kontrak pekerjaan Boiler & Mill Building Steel Structure PLTU-Palu-3.

Baca Juga: Ini Kiat Arkha Jayanti (ARKA) Mengejar Target Pendapatan

Sekadar informasi, hingga kurtal I 2020, penjualan ARKA tercatat Rp 6,39 miliar, turun dari sebelumnya Rp  18,09 miliar. Adapun peningkatan penjualan hanya dialami oleh konstruksi baja yang bertumbuh menjadi Rp 3,38 miliar dari sebelumnya Rp 1,6 miliar.

Sementara segmen lainnya, seperti komponen turun drastis 86,96% YoY menjadi Rp 1,59 miliar dari sebelumnya Rp 12,2 miliar. Penurunan signifikan juga dialami penjualan body dump menjadi Rp 725 juta dari sebelumnya Rp 3,13 miliar. Jasa pengangkutan batubara pun ikut turun menjadi Rp 690,8 juta dari sebelumnya Rp 1,15 miliar.

Sepanjang kuartal I 2020, ARKA menanggung rugi tahun berjalan hingga Rp 6,71 miliar. Padahal di kuartal yang sama tahun sebelumnya ARKA mencatatkan laba hingga Rp 376,59 juta.

Baca Juga: Genjot kinerja semua lini, ARKA yakin penuhi target pendapatan tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×