Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Saat ini ARKA tengah membidik kontrak baru dari kilang minyak Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina di Balikpapan. Proses negosiasi telah berjalan 95% dan diharapkan kontrak tersebut bisa diterima di bulan Juli atau Agustus tahun ini. Dwi mengklaim nilai kontrak tersebut paling sedikit mencapai Rp 250 miliar.
"Proyek ini berdurasi empat tahun. Sehingga apabila kami berhasil di bulan Juli atau Agustus nanti, mungkin kami segera bisa membalikkan keadaan," imbuhnya lagi. Akan tetapi, terkait top line maupun bottom line ARKA di akhir tahun, Dwi belum bisa menyebutkannya.
Mengutip keterbukaan informasi, selain proyek di balik papan itu, ARKA juga akan menandatangani kontrak pekerjaan Boiler & Mill Building Steel Structure PLTU-Palu-3.
Baca Juga: Ini Kiat Arkha Jayanti (ARKA) Mengejar Target Pendapatan
Sekadar informasi, hingga kurtal I 2020, penjualan ARKA tercatat Rp 6,39 miliar, turun dari sebelumnya RpĀ 18,09 miliar. Adapun peningkatan penjualan hanya dialami oleh konstruksi baja yang bertumbuh menjadi Rp 3,38 miliar dari sebelumnya Rp 1,6 miliar.
Sementara segmen lainnya, seperti komponen turun drastis 86,96% YoY menjadi Rp 1,59 miliar dari sebelumnya Rp 12,2 miliar. Penurunan signifikan juga dialami penjualan body dump menjadi Rp 725 juta dari sebelumnya Rp 3,13 miliar. Jasa pengangkutan batubara pun ikut turun menjadi Rp 690,8 juta dari sebelumnya Rp 1,15 miliar.
Sepanjang kuartal I 2020, ARKA menanggung rugi tahun berjalan hingga Rp 6,71 miliar. Padahal di kuartal yang sama tahun sebelumnya ARKA mencatatkan laba hingga Rp 376,59 juta.
Baca Juga: Genjot kinerja semua lini, ARKA yakin penuhi target pendapatan tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News