Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga salah satu saham anggota Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) meningkat tajam pada perdagangan jelang akhir Juli 2024. Dengan peningkatan harga saham LQ45 tersebut, investor sebaiknya pilih beli, jual atau tahan?
Indeks LQ45 adalah salah satu indeks saham mayor atau utama di BEI dengan likuiditas tinggi. Indeks LQ45 berisi 45 saham pilihan, yang umumnya masuk kategori blue chip.
Salah satu saham LQ45 yang belakangan ini naik harga tinggi adalah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Hingga akhir perdagangan Selasa (23/7), harga saham GOTO menguat 7,48% atau naik 4 poin ke posisi Rp 55 per saham. Kapitalisasi pasar atau market cap GOTO mencapai Rp 66,08 triliun.
Jika ditarik ke belakang, saham emiten teknologi ini cenderung stagnan. Sejak akhir Juni sampai pekan ketiga Juli 2024, GOTO betah menutup perdagangan Rp 50 per saham.
Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan kenaikan GOTO sejalan dengan saham teknologi lainnya. Ini tercermin dari penguatan indeks IDX sektor teknologi.
IDX sektor teknologi menutup perdagangan Selasa (23/7) dengan menguat 4,55%. Namun sepanjang tahun berjalan ini, indeks kumpulan saham-saham teknologi ini masih anjlok 22,47%.
"GOTO salah satu yang terjun bebas dan belum ada perbaikan. Jadi memang kenaikannya lebih ke alasan teknikal rebound," jelas Martha, Selasa (23/7).
Ilham Muslim, Senior Area Manager Mirae Asset Sekuritas menambahkan secara teknikal level Rp 52 per saham merupakan posisi kunci bagi pergerakan saham GOTO.
Proyeksi Kinerja Kuartal II-2024
Berdasarkan dokumen yang diunggah oleh GOTO pada 16 Juli 2024 di laman resminya, GOTO berencana untuk mempublikasikan kinerja kuartal II-2024 pada 30 Juli mendatang.
Senior Analyst MNC Sekuritas Rudy Setiawan menjelaskan kinerja GOTO di kuartal kedua kemarin mendapat angin segar dari momentum hari raya yang biasanya diikuti oleh daya beli masyarakat.
"Serta rampungnya migrasi TikTok-Tokopedia yang lebih cepat, yang diharapkan dapat menjadi booster untuk kinerja dan mengoptimalisasi monetisasi," katanya.
Rudy bilang bahwa saat ini pelaku pasar juga mengantisipasi adanya perbaikan monetisasi di segmen financial technology (fintech) GOTO dengan adanya program consumer lending.
Integrasi TikTokShop dan Tokopedia juga akan memberikan keuntungan dalam penetrasi penggunaan GoPay. Ini mengingat sebelumnya transaksi pada TikTok Shop masih mengandalkan Cash on Delivery (COD).
"Kedua faktor tersebut nantinya diharapkan dapat meningkatkan take rate segmen fintech GOTO," ucap Rudy.
Martha menjelaskan tim riset Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan kinerja GOTO di kuartal II-2024 ini akan mengalami sedikit penurunan. Pasalnya, puncak belanja sudah terjadi di kuartal satu pada puasa dan lebaran.
"Puncak belanja sudah lewat di kuartal I-2024 untuk periode puasa dan lebaran serta ada pelemahan daya beli di kuartal II-2024 sehingga kami tidak berekspektasi tinggi," katanya.
Adapun tim riset Mirae Asset Sekuritas masih merekomendasikan beli saham GOTO dengan target harga Rp 80, Dengan posisi penutupan Selasa (23/7), ada potensi kenaikan atau upside 45,45%.
Baca Juga: Harga Saham Blue Chip Ini Bangkit Pasca Ke Titik Terendah, Pilih Beli, Jual / Tahan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News