kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Harga Saham Ini Mendekati Gocap, Investor Ritel Perlu Beli, Tahan atau Jual?


Rabu, 04 Juni 2025 / 07:28 WIB
Harga Saham Ini Mendekati Gocap, Investor Ritel Perlu Beli, Tahan atau Jual?
ILUSTRASI. Harga Saham Ini Mendekati Gopek, Investor Ritel Perlu Beli, Tahan atau jual?


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam tren melemah dan mendekati Rp 50 alias gocap. Apakah saham GOTO layak dikoleksi atau investor yang memilikinya harus jual/tahan?

Harga saham GOTO pada perdagangan Selasa 3 Juni 2025 ditutup di level 62, stagnan dibandingkan sehari sebelumnya. Namun pada perdagangan kemarin, harga saham GOTO sempat melemah ke Rp 60 per saham.

Ini merupakan kali pertama pada tahun 2025, saham GOTO mendekati level gocap. Sejak awal tahun 2025, harga saham GOTO terakumulasi turun 9 poin atau 12,68%.

Baca Juga: Saham Blue Chip Ini Bayar Dividen Lo Kheng Hong Rp 48,9 M, Catat Jadwal Pembayaran

Di tengah tren penurunan saham tersebut, analis rekomendasi beli saham GOTO. Salah satunya disampaikan oleh Analis Ciptadana Sekuritas Christopher Rusli yang memasang target saham GOTO pada tahun ini di level 100.

Alasannya, GOTO memiliki prospek kinerja yang bagus pada tahun 2025 ini.

Manajemen GOTO memasang target earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) yang disesuaikan Rp 1,4 triliun sampai  Rp 1,6 triliun sepanjang tahun 2025.

Optimalisasi segmen-segmen bisnisnya bakal menjadi katalis utama dalam ketercapaian target tersebut. 

April lalu, manajemen GOTO menyebutkan bahwa pencapaian target EBITDA yang disesuaikan tahun 2025 bakal didukung oleh perbaikan lebih lanjut dalam segmen bisnis layanan on-demand dan fintech.

Untuk layanan on-demand, pengguna premium disebut menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan segmen ini. Maka dari itu, perseroan menyasar atribusi yang lebih dalam dari pengguna premium dalam layanannya. 

Memang, pada kuartal I-2025 segmen on-demand GOTO berhasil mengantongi nilai bruto transaksi (GTV) sebesar Rp 15,7 triliun, naik 17,1% secara tahunan (YoY). 

Rinciannya, GTV dari layanan pengiriman sebesar Rp 9,8 triliun dan dari layanan mobilitas sebesar Rp 5,9 triliun. Masing-masing menunjukkan penguatan sebesar 16,7% dan 17,4% secara YoY. 

Dus untuk segmen fintech, GOTO menyasar pertumbuhan dari perluasan portofolio pinjaman. Pada kuartal I-2025, GOTO berhasil meningkatkan mendorong pendapatan segmen fintech hingga 90% menjadi Rp 1,2 triliun dengan Rp 763 miliar di antaranya berasal dari layanan pinjaman.

Secara keseluruhan, Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer menilai target adjusted EBITDA yang dipasang GOTO terbilang realistis, jika meninjau catatan konsistensi efisiensi biaya dan pertumbuhan khususnya di segmen fintech. 

 

Kendati begitu, Miftahul bilang perluasan layanan pinjaman perlu dijalankan hati-hati. Apalagi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan terjadi peningkatan kredit bermasalah pada perusahaan-perusahaan pembiayaan sebesar 3,78% per April 2025, meningkat dari bulan sebelumnya di level 3,48%. 

Baca Juga: Merger GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) dan Grab Tersendat Restu Pemerintah

“Jika tidak dikelola dengan prudent, dorongan agresif ke pinjaman bisa menjadi pedang bermata dua,” sebut Miftahul kepada Kontan, Selasa (3/6). 

Analis Ciptadana Sekuritas Christopher Rusli juga menyoroti hal yang sama. “Ketidakmampuan untuk mempertahankan tingkat kredit macet yang stabil menjadi salah satu risiko penurunan,” katanya dalam riset 5 Mei 2025.

Selain itu, Christopher juga menyoroti risiko tekanan persaingan pasar dan hambatan makroekonomi yang bisa saja menghambat kinerja GOTO sepanjang tahun 2025.

Namun secara keseluruhan, Christopher masih merekomendasikan buy untuk saham GOTO, dengan target harga akhir tahun Rp 100 per saham. Sementara Miftahul masih wait and see terhadap saham GOTO. 

Tonton: Mulai 2026 Uang Saku Rapat Full Day Dihapus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×