Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga paladium telah melambung jauh dalam tiga bulan lalu. Komoditas logam ini cukup diminati pasar di tengah terbatasnya persediaan. Kuartal-I 2019 harga paladium untuk kontak pengiriman Juni 2019 ditutup menguat 15% menjadi US$ 1.365,70 per ons troi pada Jumat (29/3).
Keberadaan paladium sebagai katalis konverter emisi naik kembali setelah Jepang, China dan Eropa menaikkan standar ambang emisi otomotif.
Analis Asia Trade Point Futures, Cahyo Dewanto menilai paladium dipandang cukup sempurna untuk katalis konverter emisi walaupun harganya tinggi, setelah uji coba dengan subtitusi komoditas saudaranya yakni platinum tidak berhasil.
Amerika Serikat (AS) meminta distributor mobil Fiat untuk menarik kembali 1.500 mobil yg telah ada di sana. “Paladium saat ini memang menjadi primadona pedagang logam yang menjanjikan, setelah kenaikan harganya naik dari tahun lalu sebesar 52,66%,” kata Cahyo kepada Kontan, Selasa (2/4).
China baru saja merilis data Purchasing Manufacturing Index (PMI) atau Produksi Manufaktur Caixin China periode Maret yang positif di posisi 50,8 naik dari bulan sebelumnya di level 49,9.
Ini menunjukkan di akhir kuartal-I China mulai bangkit kembali. Sehingga permintaan akan Paladium naik kembali seiring naiknya permintaan aksesoris mobil dan katalis konverter .
Fungsi Paladium yang agak susah tergantikan, dan ketersediaan yang terbatas membuat logam ini mempunyai prospek yg bagus ke depan. Bank of Amerika (BoA) memprediksi tahun ini permintaan paladium naik 22% dengan kisaran harga US$ 1.800-US$ 2.000 per ons troi.
Cahyo memandang prediksi BoA bisa saja terjadi, tetapi jika kondisi perdagangan global cukup aman dan kondusif. Ini seiring permintaan otomotif yang diperkirakan akan terus naik. “Jadi kuncinya ada di perundingan dagang,” tutur Cahyo.
Sehingga pada kuartal-II perang dagang akan memberikan pengaruh terhadap pergerakan paladium. Di mana China sebagai importir dari AS dalam hal ini Anglo American Platinum yang merupakan salah satu produsen paladium terbesar dapat menetapkan tariff impor yang masih bisa dianggap wajar.
Tak hanya itu, Inggris juga memberikan sentiment ke depannya. Karena 50% produksi paladium global sebagai catalytic converter untuk otomotif di pasaran Eropa. Untuk itu pelaku pasar menanti kepastian Brexit agar outlook ekonomi Inggris bisa bagus tahun ini.
Cahyo meramal pada kuartal-II harga paladium akan diperdagangkan dalam kisaran US$ 1.350,00-US$ 1.800,00 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News