kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga obligasi diprediksi akan naik terbatas


Jumat, 31 Agustus 2012 / 12:12 WIB
Harga obligasi diprediksi akan naik terbatas
ILUSTRASI. Berbagai macam cara membersihkan telinga bisa Anda praktikkan, misalnya dengan bahan alami. REUTERS/Damir Sagolj


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |

JAKARTA. Setelah sempat terus turun banyak sepanjang minggu ini, Surat Utang Negara (SUN) beberapa seri acuan sudah mulai rebound lagi.

Pada pembukaan pagi, pukul 10.53 WIB Jumat (31/8), harga seri FR9958 sudah mulai naik tipis ke posisi 113,505 dari harga penutupan 113,5 tadi malam. Seri FR0060 bertenor 5 tahun menguat lebih banyak sekitar 20 basis poin (bps) ke 102,5, dari 102,3 di penutupan sebelumnya.

Dealer Fixed Income Bank Rakyat Indonesia (BRI) Muhammad Ikhsan melihat pasar obligasi mulai naik pada pekan depan. Namun kenaikan itu terbatas sekitar 25 bps rata-rata dengan kecenderungan tren pergerakan lebar karena pasar masih volatil.

Ia menambahkan, pasar obligasi domestik bisa rebound signifikan bila akhirnya bank sentral AS merealisasikan Quantitative Easing tahap 3. "Oleh karena itu, market obligasi mulai sedikit rebound oleh investor yang mulai ambil posisi," jelas Ikhsan, Jumat (31/8).

Investor lebih banyak masuk ke SUN tenor pendek sebagai spekulasi dan mencari aman jika keputusan The Fed tak sesuai dengan harapan.

Analis NC Securities I Made Adi Saputra mengingatkan, di pekan depan investor juga akan memperhatikan pengumuman laju inflasi Agustus. "Potensi rebound teknikal bisa terjadi dengan peluang naik mencapai 200 bps untuk seri tenor panjang, " jelasnya.

Pelaku pasar juga akan mengamati respon Bank Indonesia (BI) terhadap pelemahan rupiah terhadap dollar. "Karena jika rupiah terus anjlok, maka pasar obligasi domestik akan dihindari investor asing karena kekhawatiran kerugian kurs," jelas I Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×