Reporter: Marantina Napitu | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Pemerintah tak agresif mengambil dana melalui lelang surat utang negara (SUN), kemarin (28/8). Dari tawaran penempatan dana yang masuk senilai Rp 8,5 triliun, pemerintah cuma mengambil Rp 3,8 triliun. Angka itu di bawah target penyerapan, yaitu Rp 6 triliun.
Pemerintah menawarkan lima seri SUN. Empat seri lama, atau biasa disebut reopen, adalah SPN12130812, FR0060, FR0063, dan FR0062. Dan satu seri baru, FR0065.
Pemerintah hanya mengambil dana melalui tiga seri, dengan yield rata-rata tertimbang di kisaran tengah. Masing-masing SPN12130812 dengan yield yang dimenangkan 4,53% sebanyak Rp 540 miliar. FR0060 dengan yield dimenangkan 5,59% sebesar Rp 350 miliar. Dan, FR0065 dimenangkan Rp 2,95 triliun dengan yield 6,88%.
I Made Adi Saputra, analis NC Securities, menuturkan pemilik dana masih menanti laju inflasi Agustus yang akan diumumkan Senin (3/9). Saat ini, investor ragu membeli SUN karena harga cenderung turun. “Inflasi diprediksi naik, tapi seberapa tinggi kenaikannya, itu yang ditunggu investor. Jadi, mereka cenderung wait and see,” ujar dia.
Seri FR0065 memang yang paling diminati. Menurut Made, investor mempersiapkan seri acuan tahun depan. Dia juga merekomendasi beli seri baru, yang diramalkan akan ramai diperdagangkan di tahun depan.
Sementara FR0062 dan FR0063 dinilai tidak menarik karena tenornya. Budi Santoso, Kepala Riset Pasar Obligasi Danareksa Sekuritas, menambahkan, permintaan yang cukup besar masih akan muncul di lelang selanjutnya.
Saat ini, investor belum optimal mengikuti lelang, karena masa libur baru usai. Selain itu, investor menanti data inflasi. Budi juga menyarankan akumulasi beli untuk SUN seri baru yang akan menjadi benchmark tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News