kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,37   -3,13   -0.34%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Tertekan di Tengah Data Ekonomi China yang Lesu


Rabu, 16 Agustus 2023 / 06:57 WIB
Harga Minyak Tertekan di Tengah Data Ekonomi China yang Lesu
ILUSTRASI. Rabu (16/8) pukul 6.51 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2023 di New York Mercantile Exchange tetap di US$ 80,99 per ons troi setelah kemarin terjun 1,84%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak tertekan di tengah data ekonomi China yang lesu. Tekanan harga ditambah dengan kekhawatiran bahwa pemotongan tak terduga suku bunga kebijakan utama China tidak cukup substansial untuk meremajakan pemulihan pasca-pandemi yang tersendat di negara itu.

Rabu (16/8) pukul 6.51 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2023 di New York Mercantile Exchange tetap di US$ 80,99 per ons troi setelah kemarin terjun 1,84%.

Minyak mentah Brent berjangka kemarin turun 1,5%, menjadi US$ 84,89 per barel.

Pemotongan pasokan oleh Arab Saudi dan Rusia, bagian dari grup OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, telah membantu membangkitkan reli harga selama tujuh minggu terakhir.

"Baik Brent dan WTI telah jatuh untuk dua hari berturut-turut karena pasar minyak mengambil nafas," kata Andrew Lipow, presiden di Lipow Oil Associates di Houston kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street Terjun Akibat Penjualan Ritel yang Kuat

Output industri dan data penjualan ritel menunjukkan ekonomi China melambat lebih lanjut bulan lalu. Data ekonomi importir minyak terbesar dunia ini mengintensifkan tekanan pada pertumbuhan yang sudah goyah dan mendorong otoritas untuk memangkas suku bunga kebijakan utama untuk meningkatkan aktivitas ekonomi.

Bank sentral China menurunkan suku bunga sedikit setelah data yang menyoroti tekanan intensif pada perekonomian, terutama dari sektor properti. Analis mengatakan pemotongan itu terlalu kecil untuk membuat perbedaan yang berarti.

Ada kekhawatiran China akan kesulitan untuk memenuhi target pertumbuhan sekitar 5% untuk tahun ini tanpa stimulus fiskal lebih. Barclays memangkas perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto China 2023 menjadi 4,5%. Barclays menyebut, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah ini disebabkan oleh penurunan pasar perumahan yang lebih cepat dari perkiraan.

Juga menambah sentimen risk-off, seorang analis di Fitch Ratings memperingatkan bahwa bank-bank AS, termasuk JPMorgan Chase, dapat diturunkan peringkatnya jika lembaga rating ini lebih jauh memangkas penilaiannya terhadap lingkungan operasi untuk industri tersebut, menurut laporan dari CNBC.

Baca Juga: Harga Gas di Hulu Naik, SKK Migas Beri Penjelasan

"Ketika sektor perbankan goyah, minyak menjadi lebih goyah karena sangat sensitif terhadap suku bunga, pinjaman, dan kesehatan ekonomi secara umum," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Pada catatan yang lebih cerah, throughput kilang di China naik pada bulan Juli sebesar 17,4% dari tahun sebelumnya. Perusahaan pengolahan minyak mempertahankan produksi yang tinggi untuk memenuhi permintaan perjalanan musim panas domestik dan untuk memanfaatkan margin keuntungan regional yang tinggi dengan mengekspor bahan bakar.

Dalam pasokan AS, stok minyak mentah turun sekitar 6,2 juta barel pekan lalu, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute yang dirilis Selasa malam.

Menjelang data mingguan pemerintah AS yang akan dirilis pada Rabu, analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 2,3 juta barel pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×