kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.209   -74,00   -0,46%
  • IDX 7.080   -3,54   -0,05%
  • KOMPAS100 1.050   -1,07   -0,10%
  • LQ45 822   1,54   0,19%
  • ISSI 212   -0,76   -0,36%
  • IDX30 422   1,94   0,46%
  • IDXHIDIV20 504   3,75   0,75%
  • IDX80 120   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 124   -0,87   -0,70%
  • IDXQ30 140   1,02   0,73%

Harga Minyak Terkoreksi Tipis pada Selasa (7/1) Pagi


Selasa, 07 Januari 2025 / 06:20 WIB
Harga Minyak Terkoreksi Tipis pada Selasa (7/1) Pagi
ILUSTRASI. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Selasa (7/1) pagi, menyusul sentimen data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jerman yang lemah. REUTERS/Lucy Nicholson


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi pada perdagangan Selasa (7/1) pagi. Pukul 06.11 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 73,38 per barel, turun 0,24% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 73,56 per barel.

Harga minyak turun menyusul sentimen data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jerman yang lemah. 

Mengutip Reuters, Di AS, data Biro Sensus Departemen Perdagangan menunjukkan, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur turun pada bulan November di tengah melemahnya permintaan untuk pesawat komersial sementara belanja bisnis untuk peralatan tampaknya melambat pada kuartal keempat.

Baca Juga: Harga Komoditas Lesu, Saham Emiten CPO Layu

Sementara di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, inflasi tahunan naik lebih dari yang diperkirakan pada bulan Desember karena harga pangan yang lebih tinggi dan penurunan harga energi yang lebih kecil dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Untuk mengatasi inflasi yang lebih tinggi, bank sentral biasanya menaikkan suku bunga, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

Meski begitu, analis menilai pasar minyak tahun ini cukup prospektif.

"Pasar minyak memasuki tahun 2025 dengan fundamental permintaan dan penawaran yang seimbang, tetapi harga ditopang oleh ketegangan geopolitik yang berkepanjangan," kata analis di Eurasia Group, sebuah perusahaan konsultan, dalam sebuah laporan.

Baca Juga: Harga CPO Masih Tinggi, Begini Prospek Kinerja Emiten Sawit di Tahun 2025

"Seiring berjalannya tahun, pasar minyak mungkin akan terus mengalami pertumbuhan permintaan yang rendah yang mungkin dilampaui oleh pasokan baru, terutama dari AS dan kemungkinan juga OPEC," kata Eurasia Group.

Sebelumnya, harga minyak mentah naik karena badai musim dingin melanda AS, yang menyebabkan harga gas alam, bahan bakar pemanas, melonjak hingga 11% pada hari Senin.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Terbaru: Bandung, Bekasi, Bogor, Depok dan Wilayah Lain

Menarik Dibaca: Ini Daftar Limit Tarik Tunai & Transfer dari Bank BRI Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×