kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Harga Minyak Turun Tipis pada Jumat (13/12) Pagi, Pasar Menimbang Prediksi Surplus


Jumat, 13 Desember 2024 / 07:42 WIB
Harga Minyak Turun Tipis pada Jumat (13/12) Pagi, Pasar Menimbang Prediksi Surplus
ILUSTRASI. Harga minyak WTI pagi ini berada di US$ 69,94 per barel, turun dari posisi kemarin yang masih ada di US$ 70,02 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis menjelang akhir pekan ini, melemah di hari kedua berturut-turut. Harga minyak WTI pagi ini berada di US$ 69,94 per barel.

Harga minyak ini turun tipis dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 70,02 per barel.

Harga minyak tertekan oleh perkiraan pasokan yang melimpah di pasar minyak. Tetapi ada dukungan oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) mengerek prospek permintaannya untuk tahun depan. Tetapi, lembaga internasional ini masih memperkirakan pasar minyak akan dipasok dengan cukup baik.

Pada hari Rabu, OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaannya untuk tahun 2024 untuk bulan kelima berturut-turut.

Baca Juga: Emas Anjlok dari Level Tertinggi Dalam 5 Pekan Karena Aksi Ambil Untung

"Jika Anda melihat data aktual, IEA mengatakan bahwa kelebihan pasokan yang mereka prediksi akan terjadi saat ini juga," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group seperti dikutip Reuters.

Persediaan minyak global turun 39,3 juta barel pada bulan Oktober karena aktivitas kilang yang rendah bertepatan dengan peningkatan permintaan minyak global, menurut data IEA.

Di Amerika Serikat (AS), inflasi naik sedikit pada bulan November, sesuai dengan ekspektasi para ekonom. Investor secara umum memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga lagi, yang memicu optimisme tentang pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi.

"Laporan inflasi menciptakan banyak kenyamanan. Bisa jadi lebih baik, tetapi tampaknya cukup rendah bagi Fed untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya," kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB.

Baca Juga: Pasar Saham Global Merosot Setelah ECB Memangkas Bunga; Harga Emas, Minyak Anjlok

Di konsumen minyak teratas dunia, AS, persediaan bensin dan sulingan naik lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menurut data Badan Informasi Energi atau Energy Information Administration AS.

Analis JPMorgan dalam sebuah catatan menyebutkan bahwa permintaan minyak global naik pada tingkat yang lebih lambat dari yang diharapkan bulan ini tetapi tetap tangguh.

Impor minyak mentah China tumbuh setiap tahun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan November, naik lebih dari 14% dari tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×