Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik pada awal perdagangan Asia Selasa (9/4). Setelah memudarnya harapan bahwa negosiasi antara Israel dan Hamas akan mengarah pada gencatan senjata di Gaza dan meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 40 sen menjadi US$90,78 per barel pada pukul 00.32 GMT. Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 35 sen menjadi US$86,78 per barel.
Putaran baru pembicaraan gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo telah mengakhiri reli multi-sesi pada hari Senin (8/4).
Baca Juga: Israel Tarik Pasukan dari Gaza, Harga Minyak Dunia Stabil
Menyebabkan minyak Brent mengalami penurunan pertama dalam lima sesi dan WTI yang pertama dalam tujuh sesi di tengah prospek bahwa risiko geopolitik dapat mereda.
Namun Perdana Menteri Israel saat itu Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa tanggal yang tidak ditentukan telah ditetapkan untuk invasi Israel ke daerah kantong Rafah di Gaza.
“Mengakhiri harapan yang sempat mencengkeram pasar kemarin bahwa ketegangan geopolitik di wilayah tersebut mungkin akan mereda,” Tony Sycamore, analis pasar di IG.
Hamas menolak proposal gencatan senjata terbaru Israel yang dibuat pada perundingan di Kairo, kata seorang pejabat senior Hamas pada hari Senin.
Pasar terus mempertimbangkan risiko gangguan pasokan minyak. Tanggapan Iran terhadap dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah “dapat menyeret pasar minyak ke dalam konflik, setelah sebagian besar tidak terkena dampak sejak serangan Hamas terhadap Israel,” kata analis ANZ dalam catatan kliennya.
Teheran mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan membalas dendam setelah serangan udara yang menewaskan dua jenderalnya dan lima penasihat militer di Damaskus, meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sementara itu, fundamental yang lebih luas mendukung harga, kata analis ANZ. Permintaan bahan bakar India mencapai rekor tertinggi pada tahun fiskal 2024 didorong oleh konsumsi bensin dan bahan bakar jet yang lebih tinggi, data menunjukkan pada hari Senin.
Peningkatan aktivitas manufaktur China yang diumumkan minggu lalu diperkirakan akan meningkatkan permintaan bahan bakar.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil, Perundingan Gencatan Senjata Israel - Hamas Masih Buntu
Minggu ini, pasar akan mengamati data inflasi dari AS dan China untuk mendapatkan sinyal lebih lanjut mengenai arah ekonomi dari dua konsumen minyak terbesar dunia.
Di Amerika, perusahaan minyak negara Meksiko, Pemex mengatakan akan mengurangi ekspor minyak mentah sebesar 330.000 barel per hari sehingga dapat memasok lebih banyak ke kilang dalam negeri.
Kondisi ini mengurangi sepertiga pasokan yang tersedia bagi pembeli perusahaan tersebut di AS, Eropa, dan Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News