kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga Minyak Dunia Jatuh, Efek Gencatan Senjata Israel-Hamas


Jumat, 02 Februari 2024 / 13:07 WIB
Harga Minyak Dunia Jatuh, Efek Gencatan Senjata Israel-Hamas
ILUSTRASI. harga minyak


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengamati, penurunan harga minyak hari ini berdasarkan kondisi geopolitik di Timur Tengah, khususnya dalam hubungan antara Israel dan kelompok militer Hamas. Gencatan senjata antara Israel dan Hamas berpotensi menurunkan harga minyak dalam waktu dekat.

Pada Kamis (1/2), harga minyak dunia mengalami penurunan seiring meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah. Israel dan kelompok militer Hamas dilaporkan sedang dalam proses negosiasi untuk melakukan gencatan senjata. Hal ini telah mempengaruhi pasar minyak global, yang menciptakan peluang penurunan harga.

Menurut informasi dari Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 turun sebesar US$2,03 atau sekitar 2,7%, menjadi US$73,82 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2024 merosot US$1,85 atau sekitar 2,5%, menjadi US$78,70 per barel di London ICE Futures Exchange.

“Gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah memainkan peran utama dalam penurunan harga minyak. Meskipun bantuan pasukan dari AS terhenti sementara karena fokus penanganan konflik internal di negeri mereka, analisis menunjukkan bahwa penurunan ini kemungkinan bersifat sementara,” ungkap Andrew dalam risetnya, Jumat (2/2).

Baca Juga: Harga Minyak Naik Setelah OPEC+ Mempertahankan Pengurangan Produksi

Andrew turut memperingatkan bahwa situasi dapat berubah jika terjadi konflik baru antara AS dan Iran. Dalam skenario tersebut, harga minyak diprediksi akan cenderung naik secara signifikan.

“Saat ini, pola kenaikan harga minyak diprediksi akan berlanjut, mengingat harga sudah berada di titik terendah,”tambahnya.

Sementara itu, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengumumkan penerimaan proposal gencatan senjata dari Qatar. Namun, pejabat senior Hamas, Taher al-Nunu, menegaskan keinginan mereka untuk gencatan senjata lengkap dan komprehensif.

Andrew melihat, harga minyak dunia sempat mengalami kenaikan awal sesi perdagangan setelah pimpinan Federal Reserve, Jerome Powell, menyatakan bahwa suku bunga The Fed telah mencapai puncaknya dan akan turun dalam beberapa bulan ke depan, dengan inflasi melandai dan pertumbuhan ekonomi membaik.

Pada akhirnya, harga minyak cenderung turun sementara untuk saat ini imbas situasi geopolitik yang dinamis dapat mempengaruhi pasar secara cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×