kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.300   -31,00   -0,19%
  • IDX 7.386   98,99   1,36%
  • KOMPAS100 1.044   5,41   0,52%
  • LQ45 791   3,74   0,47%
  • ISSI 246   4,19   1,73%
  • IDX30 410   2,37   0,58%
  • IDXHIDIV20 469   2,25   0,48%
  • IDX80 118   0,69   0,59%
  • IDXV30 119   0,64   0,54%
  • IDXQ30 130   0,42   0,33%

Harga Minyak Mentah Naik pada Kamis (26/6) Pagi, Terdorong Penurunan Stok AS


Kamis, 26 Juni 2025 / 06:37 WIB
Harga Minyak Mentah Naik pada Kamis (26/6) Pagi, Terdorong Penurunan Stok AS
ILUSTRASI. Harga minyak naik karena Presiden AS Donald Trump memberi sinyal untuk meringankan sanksi jangka pendek bagi Iran. REUTERS/Todd Korol


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melanjutkan rebound pada perdagangan Kamis (26/6) pagi. Mengutip Bloomberg, Kamis (26/6) pukul 06.25 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2025 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 65,23 per barel, naik 0,48% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 64,92 per barel.

Harga minyak naik setelah penurunan dua hari berturut-turut karena Presiden AS Donald Trump memberi sinyal untuk meringankan sanksi jangka pendek bagi Iran. Sementara itu, laporan pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun.

Trump mengatakan, ASakan menahan diri dalam pertemuan dengan Iran pekan depan. Namun, ia menegaskan bahwa AS tidak akan menyerah untuk menekan Iran. Meski begitu, Trump juga menyatakan bahwa ketegangan di kawasan itu sudah berakhir.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Lebih dari 1% Rabu (25/6) Sore, WTI ke US$65,31

Di sisi lain, data pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun dalam lima pekan berturut-turut, yakni turun 5,8 juta barel.

Kenaikan harga minyak dibatasi oleh laporan yang menyatakan bahwa Rusia membuka peluang kenaikan produksi pada pertemuan OPEC+ berikutnya. Negara anggota OPEC+ akan bertemu pada 6 Juli untuk membahas peningkatan pasokan pada Agustus.

"Pergerakan harga minyak mentah hari ini mencerminkan gabungan dari beberapa faktor, yakni kenaikan teknikal setelah aksi jual berlebihan, penarikan kembali komentar terkait sanksi Iran dan data EIA yang mendukung," kata Rebecca Babin, trader senior di CIBC Private Welath Group.

"Meskipun prospek semester II masih menunjukkan surplus dan sentimen bearish masih ada, neraca jangka pendek terlihat lebih ketat daripada yang ditunjukkan narasi yang lebih luas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×