kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak menguat tipis pada Rabu (15/9) pagi


Rabu, 15 September 2021 / 07:56 WIB
Harga minyak menguat tipis pada Rabu (15/9) pagi
ILUSTRASI. Rabu (15/9) pukul 7.15 WIB, harga minyak WTI kontrak Oktober 2021 berada di US$ 70,84 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih merangkak naik hingga pertengahan pekan ini. Harga komoditas energi ini menguat dalam empat hari perdagangan terakhir.

Rabu (15/9) pukul 7.15 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak Oktober 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 70,84 per ons troi. Harga minyak WTI naik 0,54% dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 70,46 per barel.

Harga minyak brent kontrak November 2021 di ICE Futures pun menguat dalam empat hari perdagangan terakhir sejak Jumat lalu. Pagi ini, harga minyak brent menguat 0,43% ke US$ 73,92 per barel.

Harga minyak menguat tipis setelah badai tropis Nicholas membawa hujan lebat dan pemadaman listrik di Texas. Tapi, hanya sedikit kerusakan pada infrastruktur energi AS daripada yang disebabkan oleh Badai Ida awal bulan ini.

Baca Juga: Harga minyak masih berpotensi bullish ke depan, simak faktor pendorongnya

Lebih dari 39% produksi minyak mentah dan gas alam Teluk Meksiko AS tetap ditutup pada Selasa, kata regulator Bureau of Safety and Environmental Enforcement (BSEE). Badai Nicholas mendarat di Texas pada hari Senin dan akan mencapai Louisiana pada hari Rabu, membawa lebih banyak banjir dan hujan lebat ke fasilitas minyak Teluk.

"Situasi Teluk teratasi dengan cepat," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC kepada Reuters. Royal Dutch Shell menutup produksi di anjungan minyak lepas pantai karena angin kencang. Lalu lintas kapal di beberapa pusat energi dihentikan karena kondisi cuaca yang sulit.

"Akan ada masalah ekspor-impor karena Houston berada di zona semi-banjir," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Nicholas adalah badai besar kedua yang mengancam kawasan Teluk AS dalam beberapa pekan terakhir, membawa hujan lebat ke Deep South dan menyebabkan pemadaman listrik. Namun, sebagian besar kilang Texas beroperasi secara normal dan utilitas Texas memulihkan daya ke pelanggan yang mengalami pemadaman.

Pipa Colonial, pipa bahan bakar AS terbesar, sebagian kembali beroperasi setelah ditutup karena pemadaman listrik di pagi hari. 

Baca Juga: Harga Berbagai Komoditas Melesat, Logam Mulia Masih Ketinggalan

Kemarin harga minyak sempat turun setelah data baru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan penurunan inflasi. Tapi, International Energy Agency (IEA) mengatakan bahwa setelah tiga bulan penurunan permintaan minyak global, peluncuran vaksin Covid-19 akan menghidupkan kembali selera minyak yang ditekan oleh pembatasan pandemi.

IEA melihat permintaan minyak rebound 1,6 juta barel per hari (bph) pada Oktober dan terus tumbuh hingga akhir tahun. Secara total, badan tersebut menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global 2021 sebesar 105.000 barel per hari menjadi 5,2 juta barel per hari. IEA menaikkan prediksi permintaan 2022 sebesar 85.000 barel per hari menjadi 3,2 juta barel per hari.

Perkiraan ini di bawah prediksi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang memperkirakan permintaan akan tumbuh sekitar 5,96 juta barel per hari tahun ini dan 4,15 juta barel per hari tahun depan.

Baca Juga: Harga minyak sudah naik 46% ytd, prospek ke depan masih bullish

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×