kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak menguat terbatas di tengah lonjakan kasus Covid-19 di India


Selasa, 27 April 2021 / 14:24 WIB
Harga minyak menguat terbatas di tengah lonjakan kasus Covid-19 di India
ILUSTRASI. Harga minyak melemah terbatas


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak rebound pada perdagangan hari ini setelah jatuh di sesi sebelumnya. Tetapi kenaikan harga terbatas karena meningkatnya kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di India, importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia yang sedang dihantui lonjakan kasus virus corona baru.

Selasa (27/4), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2021 naik 40 sen, atau 0,6% ke level US$ 66,05 per barel. Pada perdagangan sebelumnya, Brent turun 0,7%. 

Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2021 juga menguat 0,7% menjadi US$ 62,31 per barel, setelah turun 0,4% di sesi sebelumnya.

Sentimen negatif bagi minyak datang saat kesengsaraan India yang berlangsung ketika OPEC+, akan membahas kebijakan produksi pada pertemuan minggu ini.

Komite teknis bersama OPEC+ telah mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak tahun ini, tetapi memiliki kekhawatiran tentang lonjakan kasus Covid-19 di India dan di tempat lain, tiga sumber dari kelompok produsen mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak rebound, Brent ke US$ 66,01 dan WTI ke US$ 62,27

"Pedagang berhati-hati menjelang pertemuan tingkat menteri OPEC+ yang akan dilakukan minggu ini," kata Avtar Sandu, Senior Manager Commodities Phillip Futures di Singapura. 

"Komite teknis OPEC mengakui potensi kekhawatiran permintaan tentang kehancuran permintaan yang disebabkan oleh pandemi yang memburuk di India," lanjutnya. 

Pemerintah India memerintahkan militer negara itu untuk membantu menanggapi infeksi virus corona yang melonjak, dengan negara-negara termasuk Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat yang menjanjikan bantuan karena keadaan darurat sudah membanjiri rumah sakit di negara tersebut.

"Pertanyaan besarnya adalah apakah OPEC+ merasa situasinya cukup buruk untuk mengubah pelonggaran produksi yang direncanakan dari 1 Mei," kata analis ING Economics dalam sebuah catatan.

"Kami masih berharap bahwa grup tidak akan mengumumkan perubahan pada rencananya saat mereka bertemu besok."

Selanjutnya: Zyrexindo (ZYRX) akan lunasi pembelian tanah dan bangunan senilai Rp 35,02 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×