Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Penurunan pada permintaan minyak mulai terlihat. Salah satunya dari data resmi dengan biro perdagangan Jepang, yang mengatakan bahwa impor minyak mentah ke ekonomi terbesar ketiga dunia turun 9% dari tahun sebelumnya pada bulan Februari.
Virgin Australia menjadi maskapai terbaru yang mematikan jaringan internasionalnya dengan penangguhan semua penerbangan ke luar negeri, sementara Perdana Menteri Scott Morrison memperingatkan bahwa situasinya bisa bertahan enam bulan atau lebih.
Juga di Australia, Oil Search bergabung dengan penjelajah energi lainnya dalam memangkas pengeluaran dan aktivitas baru untuk mengatasi jatuhnya harga.
Di tempat lain, menteri perminyakan Irak meminta pertemuan darurat antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen non-OPEC untuk membahas tindakan segera untuk membantu menyeimbangkan pasar minyak.
Baca Juga: Emas spot perkasa menanti realisasi kebijakan The Fed dan pemerintah AS
Perang harga telah pecah di tengah penguapan permintaan setelah runtuhnya kesepakatan tentang menahan pasokan antara OPEC dan produsen utama termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +.
Menteri Perminyakan Irak, Thamer al-Ghadhban, meminta OPEC untuk membantu "segera mencapai" pertemuan luar biasa kelompok OPEC + untuk "membahas semua cara yang mungkin" untuk menyeimbangkan kembali pasar minyak.
"Tidak mungkin bahwa kondisi pasar saat ini mewakili hasil yang diinginkan untuk Arab Saudi atau Rusia dan bahwa beberapa kesalahan perhitungan telah dilakukan di kedua sisi," kata Fitch.
"Namun demikian, posisi negosiasi yang terpolarisasi dan tampaknya tidak konsisten dan retorika garis keras dari keduanya membatasi ruang lingkup untuk resolusi jangka pendek," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News