Sumber: Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas menguat ke hari kedua setelah Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Federal Reserve menyatakan akan mengambil tindakan lebih agresif untuk menangani dampak ekonomi dari pandemi virus corona.
Mengutip Bloomberg, Rabu (18/3) pukul 07.30 WIb, harga emas spot naik 0,47% ke US$ 1.535,43 per ons troi. Bahkan, saat pembukaan di pasar Asia, harga si kuning sempat melesat 1,2% menjadi US$ 1.546,41 per ons troi.
Paling tidak ini berhasil membalikkan sedikit asa, setelah di pekan lalu emas mencetak penurunan mingguan terbesar sejak tahun 1983.
Baca Juga: Turun hampir 3%, harga emas berbalik arah kembali ke level US$ 1.500
Reli pada harga emas datang ketika The Fed mengisyaratkan akan melakukan intervensi pasar untuk kredit jangka pendek. Selain itu, pemerintahan Donald Trump sedang membahas rencana yang dapat mencapai stimulus sebesar US$ 1,2 triliun, termasuk pembayaran langsung US$ 1.000 atau lebih kepada warga negara AS dalam waktu dua minggu.
"Penguatan emas kali ini memang menanggapi langkah Fed untuk meluncurkan program era krisis keuangan guna mendukung korporasi AS", kata analis Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd.Rahul Kharesaid dalam sebuah catatan.
Sebelumnya, emas memang cenderung ditinggalkan setelah investor memilih untuk memegang uang tunai. Ini terjadi setelah pasar keuangan global bergejolak akibat pandemi virus corona ini. Padahal, sebagai aset safe haven, pesona emas selalu muncul saat terjadi gesekan di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News