kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak mencoba menguat setelah turun dalam tiga hari


Kamis, 29 Maret 2018 / 08:03 WIB
Harga minyak mencoba menguat setelah turun dalam tiga hari
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mencoba menguat pada perdagangan pagi ini setelah turun dalam tiga hari berturut-turut. Kamis (29/3) pukul 7.49 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2018 di New York Mercantile Exchange naik 0,39% ke US$ 64,63 per barel.

Pada tiga hari perdagangan sebelumnya, harga minyak merosot 2,28% dari US$ 65,88 per barel yang merupakan level tertinggi sejak Juni 2015.

Kemarin, Energy Information Administration (EIA) merilis data persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang naik. Stok minyak mentah naik 1,6 juta barel dalam sepekan hingga 23 Maret lalu. Polling Reuters sebelumnya memperkirakan stok minyak bisa turun 287.000 barel. Stok minyak komersial yang ada di Cushing, Oklahoma pun naik 1,8 juta barel.

Meski kenaikan lebih tinggi ketimbang dugaan polling, angka realisasi ini lebih rendah ketimbang laporan American Petroleum Institute pada hari Selasa yang menyebut bahwa stok minyak naik 5,3 juta barel. "Setelah rebound harga minyak terkena profit taking," kata Carsten Fritsch, analis Commerzbank kepada Reuters.

Stok bensin AS sepanjang pekan lalu turun 3,5 juta barel. Penurunan stok ini lebih besar ketimbang estimasi analis pada 2 juta barel. "Kenaikan stok minyak mentah dan penurunan produk minyak ini memang diramalkan karena perusahaan pengolahan sedang dalam proses pemeliharaan," kata Ole Hansen, head of commodity strategy Saxo Bank.

Sentimen positif yang bisa menambah bahan bakar kenaikan harga minyak adalah rencana Arab Saudi yang akan mengusulkan kesepakatan jangka panjang soal pasokan minyak. Reuters melaporkan, kesepakatan ini bisa berlangsung 10-20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×