Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia stabil pada hari Selasa (25/7), melayang di dekat level tertinggi tiga bulan karena tanda-tanda pasokan yang lebih ketat dan janji otoritas China untuk menopang ekonomi terbesar kedua di dunia itu jadi pendorongnya. Sementara data ekonomi Barat yang lebih lemah menjadi sentimen negatif bagi harga minyak.
Melansir Reuters, harga minyak Brent tidak berubah pada level US$82,74 per barel pada 1207 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 1 sen atau 0,01% pada level US$78,75.
Kedua harga minyak acuan tersebut telah menorehkan kenaikan empat mingguan berturut-turut, dengan pasokan diperkirakan akan mengetat karena penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya.
Baca Juga: Harga Minyak Naik di Hari Keempat Berturut-turut Hingga Selasa (25/7)
Kontrak Brent yang dimuat lebih awal dijual di atas pemuatan selanjutnya, struktur harga yang dikenal sebagai mundur menunjukkan pedagang melihat pasokan yang terbatas, dengan spread enam bulan mendekati level tertinggi dua setengah bulan.
"Di sisi pasokan, meski jauh untuk saat ini, risiko meningkat menyusul eskalasi Rusia dan pengeboman infrastruktur pelabuhan Ukraina di sepanjang Sungai Danube," kata ING dalam sebuah catatan yang mengatakan serangan terhadap aset biji-bijian dapat meluas ke pasar energi.
"Pasar mulai menjadi sedikit gugup atas potensi gangguan pasokan."
Di China, konsumen minyak terbesar kedua di dunia, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan dukungan kebijakan ekonomi. Di zona euro, aktivitas bisnis menyusut lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, sebuah survei menunjukkan.
Di Amerika Serikat (AS), aktivitas bisnis melambat ke level terendah lima bulan di bulan Juli. Tetapi penurunan harga input dan perekrutan yang lebih lambat menunjukkan bahwa Federal Reserve dapat membuat kemajuan dalam upayanya untuk mengurangi inflasi.
Pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed 25 basis poin dan Bank Sentral Eropa pada minggu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News