kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.852   -32,00   -0,19%
  • IDX 6.444   1,82   0,03%
  • KOMPAS100 923   -0,03   0,00%
  • LQ45 720   -3,38   -0,47%
  • ISSI 203   1,14   0,56%
  • IDX30 376   -1,72   -0,46%
  • IDXHIDIV20 456   -2,51   -0,55%
  • IDX80 105   -0,25   -0,23%
  • IDXV30 111   -0,37   -0,33%
  • IDXQ30 123   -0,52   -0,42%

Harga Minyak Dunia Naik Tipis Selasa (15/4), Ditopang Ekspektasi Keringanan Tarif AS


Selasa, 15 April 2025 / 11:31 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Tipis Selasa (15/4), Ditopang Ekspektasi Keringanan Tarif AS
ILUSTRASI. A view shows an oil pump jack outside Almetyevsk in the Republic of Tatarstan, Russia, June 4, 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Selasa (16/4), didukung ekspektasi keringanan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) serta peningkatan impor minyak mentah oleh China, di tengah kekhawatiran pasokan Iran yang semakin ketat.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 12 sen atau 0,2% ke level US$ 65 per barel pada pukul 03.50 GMT. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 13 sen atau 0,2% ke posisi US$ 61,66 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (15/4) Pagi, Brent ke US$65,15 dan WTI ke US$61,79

Presiden AS Donald Trump kembali mengubah arah kebijakan perdagangannya.

Setelah sebelumnya mengumumkan pengenaan tarif tinggi pada berbagai produk impor, Trump kini mempertimbangkan modifikasi tarif 25% atas impor mobil dan suku cadang dari Meksiko, Kanada, dan negara lainnya.

"Langkah ini memberi sedikit ruang lega bagi aset berisiko, termasuk minyak," kata analis pasar independen Tina Teng.

Namun ia menilai reli harga saat ini masih bersifat hati-hati karena arah kebijakan Trump kerap berubah-ubah.

Sebelumnya, AS juga mengumumkan pengecualian tarif atas produk elektronik seperti ponsel dan komputer, yang sebagian besar diimpor dari China. Pengumuman ini turut menopang harga minyak pada awal pekan.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis, Didukung Pengecualian Tarif AS dan Impor Minyak Mentah China

Namun ketidakpastian tetap membayangi pasar energi global. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi permintaan global untuk pertama kalinya sejak Desember 2023, karena dampak lanjutan dari ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.

Di sisi lain, pasar juga mencermati perkembangan nuklir Iran. Menteri Energi AS Chris Wright menyatakan bahwa Negeri Paman Sam bisa menghentikan ekspor minyak Iran sebagai bagian dari tekanan terhadap Teheran.

Sementara itu, data pada Senin (14/4) menunjukkan impor minyak mentah China pada Maret 2024 naik hampir 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

 Lonjakan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan pengiriman dari Iran sebelum pengetatan sanksi AS diberlakukan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Naik Jumat (11/4), Brent ke US$63,53 dan WTI ke US$60,26

Kazakhstan melaporkan produksi minyaknya turun 3% dalam dua pekan pertama April dibanding rata-rata Maret.

Namun, level produksi negara tersebut masih berada di atas kuota yang disepakati dalam aliansi OPEC+.

Selanjutnya: Peringatan Dini Cuaca Besok 16-17 April, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 16-17 April, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×