kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (27/2), Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela


Kamis, 27 Februari 2025 / 20:47 WIB
Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (27/2), Trump Cabut Lisensi Chevron di Venezuela
ILUSTRASI. Harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis (27/2), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut lisensi Chevron untuk beroperasi di Venezuela, menimbulkan kekhawatiran baru terkait pasokan global. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis (27/2), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut lisensi Chevron untuk beroperasi di Venezuela, menimbulkan kekhawatiran baru terkait pasokan global.

Meskipun demikian, kenaikan harga minyak masih tertahan oleh sinyal potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, yang dapat meningkatkan aliran minyak dari Rusia, serta kenaikan tak terduga pada stok bensin dan distilat AS.

Baca Juga: Harga Energi Terkoreksi, Laba Eni Kuartal IV 2024 Anjlok 46%

Melansir Reuters, pukul 12:40 GMT, harga minyak mentah Brent naik 86 sen atau 1,19% menjadi US$73,39 per barel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 78 sen atau 1,14% menjadi US$69,40 per barel.

"Setelah Trump membatalkan lisensi ekspor Chevron dari Venezuela, harga minyak mulai stabil di sekitar level terendah dua bulan mereka," kata analis PVM, Tamas Varga.

Keputusan ini berarti Chevron tidak lagi bisa mengekspor minyak mentah Venezuela.

Jika perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, mengambil alih ekspor tersebut, maka kilang AS tidak akan bisa membelinya karena sanksi AS yang berlaku.

Baca Juga: Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah Akibat Kenaikan Persediaan Bahan Bakar AS

"Keluarannya Chevron dapat mengurangi produksi minyak Venezuela, yang bisa memberi OPEC+ ruang untuk meningkatkan produksinya," kata analis TD Cowen dalam catatannya.

Chevron saat ini mengekspor sekitar 240.000 barel per hari dari Venezuela, lebih dari seperempat total produksi minyak negara tersebut.

Selain kebijakan Trump terhadap Venezuela, pasar juga mencermati peran AS dalam upaya mendamaikan Rusia dan Ukraina.

Trump mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan mengunjungi Washington pada Jumat untuk menandatangani perjanjian terkait mineral tanah jarang, meskipun Zelenskiy menegaskan keberhasilan pembicaraan akan sangat bergantung pada kelanjutan bantuan AS.

Baca Juga: Harga Minyak WTI Terkoreksi pada Rabu (26/2) Akibat Sentimen Ketidakpastian Ekonomi

"Pasar lebih menyukai kepastian daripada ketidakpastian. Selama tidak ada kejelasan terkait tarif perdagangan dan perdamaian di Eropa Timur, harga minyak akan tetap dalam tekanan dengan sesekali naik karena berita-berita spontan," ujar Varga.

Sementara itu, laporan dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyebutkan bahwa stok minyak mentah AS turun tak terduga pekan lalu seiring meningkatnya aktivitas kilang, tetapi stok bensin dan distilat justru mengalami kenaikan yang mengejutkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×