kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.249   90,00   0,59%
  • IDX 7.890   60,92   0,78%
  • KOMPAS100 1.205   9,38   0,78%
  • LQ45 979   8,79   0,91%
  • ISSI 228   0,64   0,28%
  • IDX30 500   4,50   0,91%
  • IDXHIDIV20 602   5,21   0,87%
  • IDX80 137   1,12   0,82%
  • IDXV30 140   0,17   0,12%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (12/9), Brent ke US$71,62 dan WTI ke US$68,31


Kamis, 12 September 2024 / 16:28 WIB
Harga Minyak Dunia Naik 1% Kamis (12/9), Brent ke US$71,62 dan WTI ke US$68,31
ILUSTRASI. Kilang minyak mentah. REUTERS/Angus Mordant


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis (12/9), melanjutkan rebound yang dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak Badai Francine terhadap produksi minyak Amerika Serikat (AS), meskipun prospek permintaan yang suram membatasi kenaikan lebih lanjut.

Melansir Reuters, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik US$1,01 atau 1,4%, menjadi US$71,62 per barel pada pukul 08:05 GMT.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik US$1, atau 1,5%, menjadi US$68,31 per barel.

Baca Juga: Minyak Nentah AS Naik Lebih dari 2% Karena Kekhawatiran Badai Francine

Kedua kontrak tersebut meningkat lebih dari 2% pada sesi sebelumnya setelah platform lepas pantai di Teluk Meksiko AS ditutup dan operasi kilang di pantai terganggu akibat badai Francine yang mendarat di Louisiana bagian selatan pada hari Rabu.

Sekitar 39% dari produksi minyak dan hampir setengah dari produksi gas alam di Teluk Meksiko AS berhenti beroperasi pada hari Rabu (11/9), menurut badan pengawas lepas pantai.

Sebanyak 171 platform produksi dan tiga rig telah dievakuasi.

"Wilayah ini menyumbang sekitar 15% dari produksi minyak AS, dengan setiap gangguan dalam produksi kemungkinan akan memperketat pasokan dalam jangka pendek," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di perusahaan pialang Phillip Nova yang berbasis di Singapura.

Baca Juga: Harga Minyak Tertekan, Kinerja Energi Mega Persada (ENRG) Diprediksi Tetap Tumbuh

Namun, dengan badai yang diperkirakan akan mereda setelah mendarat, perhatian pasar minyak mulai beralih ke permintaan yang lebih rendah.

"Dampak variabel ini pada sisi penawaran mungkin bersifat jangka pendek karena badai akhirnya akan mereda dan cuaca akan kembali normal... pertanyaannya adalah apakah kekhawatiran terhadap permintaan akan terus berlanjut," kata Charalampos Pissouros dari pialang XM.

Stok minyak AS naik di seluruh kategori pekan lalu karena impor minyak meningkat dan ekspor menurun, menurut data dari Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa permintaan bensin di AS, konsumen minyak terbesar di dunia, turun ke level terendah sejak Mei. Permintaan bahan bakar distilat dan operasi kilang juga mengalami penurunan.

Baca Juga: Stok Minyak Mentah AS, Bensin dan Persediaan Sulingan Naik di Pekan Pertama September

Meskipun ada kekhawatiran mengenai Badai Francine, tren jangka menengah untuk minyak mentah WTI tetap bearish, didukung oleh permintaan yang lemah dari China dan "kekhawatiran pertumbuhan" di AS, kata Kelvin Wong, analis pasar senior di OANDA.

Sebelumnya pada pekan ini, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini dan memperkirakan penurunan untuk tahun 2025, yang merupakan revisi penurunan kedua berturut-turut.

Kedua acuan minyak tersebut jatuh pada hari Selasa setelah revisi penurunan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×