kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.238   -11,00   -0,07%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis Selasa (3/6), Brent ke US$64,68 & WTI ke US$62,68


Selasa, 03 Juni 2025 / 17:50 WIB
Harga Minyak Dunia Menguat Tipis Selasa (3/6), Brent ke US$64,68 & WTI ke US$62,68
ILUSTRASI. Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa (3/6), didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global serta pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa (3/6), didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global serta pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi nuklir AS-Iran yang belum menunjukkan kemajuan, sehingga menambah ketidakpastian pasokan global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis 0,1% ke level US$ 64,68 per barel pada pukul 10:00 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,3% ke US$ 62,68 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Melanjutkan Penguatan di Tengah Tensi Geopolitik yang Memanas

Sehari sebelumnya, harga minyak menguat hampir 3% setelah OPEC+ memutuskan untuk tetap mempertahankan kuota kenaikan produksi bulan Juli sebesar 411.000 barel per hari, tidak berubah dari bulan-bulan sebelumnya dan lebih kecil dari kekhawatiran sebagian pelaku pasar.

Konflik Ukraina-Rusia dan Ketegangan AS-Iran Meningkat

Analis Onyx Capital Group Harry Tchilinguirian menyebut, ketegangan kembali menjadi faktor risiko yang mendorong harga minyak, terutama setelah Ukraina melakukan serangan drone besar-besaran ke wilayah Rusia selama akhir pekan, termasuk jembatan yang meledak di atas kereta penumpang dan serangan ke pangkalan pembom nuklir di Siberia.

Dari kawasan Timur Tengah, Iran dikabarkan akan menolak proposal AS terkait kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Menguat Hampir 3%, Ditopang Kebijakan OPEC+ dan Gangguan Pasokan

Seorang diplomat Iran mengatakan tawaran tersebut tidak cukup mengakomodasi kepentingan Teheran dan tidak mencerminkan pelunakan sikap Washington atas isu pengayaan uranium.

Gagalnya kesepakatan nuklir ini berpotensi mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Iran, yang berarti pasokan minyak dari Iran tetap terbatas dan menjadi faktor penopang harga.

Dolar Melemah, Produksi Kanada Terganggu

Faktor pendukung lain datang dari pelemahan indeks dolar AS yang berada di dekat level terendah dalam enam pekan.

Dolar yang lemah membuat harga komoditas berbasis dolar, seperti minyak, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

“Harga minyak mentah terus menguat seiring dengan melemahnya dolar AS,” kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova, dikutip Reuters.

Sementara itu, pasokan minyak Kanada juga terganggu akibat kebakaran hutan di Alberta yang mempengaruhi produksi oil sands sebesar 344.000 barel per hari, atau sekitar 7% dari total produksi minyak Kanada.

Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis data stok minyak mingguan AS. Jika terjadi penurunan persediaan seperti yang diperkirakan, ini akan menjadi sentimen positif tambahan bagi harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×