kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.312   -13,00   -0,08%
  • IDX 7.122   53,27   0,75%
  • KOMPAS100 1.037   7,60   0,74%
  • LQ45 802   4,88   0,61%
  • ISSI 230   2,48   1,09%
  • IDX30 417   1,31   0,32%
  • IDXHIDIV20 489   1,43   0,29%
  • IDX80 117   0,67   0,58%
  • IDXV30 119   -0,17   -0,14%
  • IDXQ30 135   0,03   0,02%

Harga Minyak Dunia Menguat Tipis Selasa (3/6), Brent ke US$64,68 & WTI ke US$62,68


Selasa, 03 Juni 2025 / 17:50 WIB
Harga Minyak Dunia Menguat Tipis Selasa (3/6), Brent ke US$64,68 & WTI ke US$62,68
ILUSTRASI. Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa (3/6), didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global serta pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa (3/6), didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik global serta pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar juga mencermati perkembangan negosiasi nuklir AS-Iran yang belum menunjukkan kemajuan, sehingga menambah ketidakpastian pasokan global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis 0,1% ke level US$ 64,68 per barel pada pukul 10:00 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,3% ke US$ 62,68 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Melanjutkan Penguatan di Tengah Tensi Geopolitik yang Memanas

Sehari sebelumnya, harga minyak menguat hampir 3% setelah OPEC+ memutuskan untuk tetap mempertahankan kuota kenaikan produksi bulan Juli sebesar 411.000 barel per hari, tidak berubah dari bulan-bulan sebelumnya dan lebih kecil dari kekhawatiran sebagian pelaku pasar.

Konflik Ukraina-Rusia dan Ketegangan AS-Iran Meningkat

Analis Onyx Capital Group Harry Tchilinguirian menyebut, ketegangan kembali menjadi faktor risiko yang mendorong harga minyak, terutama setelah Ukraina melakukan serangan drone besar-besaran ke wilayah Rusia selama akhir pekan, termasuk jembatan yang meledak di atas kereta penumpang dan serangan ke pangkalan pembom nuklir di Siberia.

Dari kawasan Timur Tengah, Iran dikabarkan akan menolak proposal AS terkait kesepakatan nuklir.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Menguat Hampir 3%, Ditopang Kebijakan OPEC+ dan Gangguan Pasokan

Seorang diplomat Iran mengatakan tawaran tersebut tidak cukup mengakomodasi kepentingan Teheran dan tidak mencerminkan pelunakan sikap Washington atas isu pengayaan uranium.

Gagalnya kesepakatan nuklir ini berpotensi mempertahankan sanksi ekonomi terhadap Iran, yang berarti pasokan minyak dari Iran tetap terbatas dan menjadi faktor penopang harga.

Dolar Melemah, Produksi Kanada Terganggu

Faktor pendukung lain datang dari pelemahan indeks dolar AS yang berada di dekat level terendah dalam enam pekan.

Dolar yang lemah membuat harga komoditas berbasis dolar, seperti minyak, menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

“Harga minyak mentah terus menguat seiring dengan melemahnya dolar AS,” kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova, dikutip Reuters.

Sementara itu, pasokan minyak Kanada juga terganggu akibat kebakaran hutan di Alberta yang mempengaruhi produksi oil sands sebesar 344.000 barel per hari, atau sekitar 7% dari total produksi minyak Kanada.

Di sisi lain, pasar juga menantikan rilis data stok minyak mingguan AS. Jika terjadi penurunan persediaan seperti yang diperkirakan, ini akan menjadi sentimen positif tambahan bagi harga minyak.

Selanjutnya: BPJS Watch Beberkan Dampak Penerapan KRIS, Minta Kebijakan Dikaji Ulang

Menarik Dibaca: Rangkul Sinergi Masyarakat Adat untuk Jaga Hutan, GATC Gelar Three Basins Summit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×