kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Harga Minyak Dunia Bersiap untuk Penurunan Mingguan 2% pada Jumat (25/4)


Jumat, 25 April 2025 / 16:01 WIB
Harga Minyak Dunia Bersiap untuk Penurunan Mingguan 2% pada Jumat (25/4)
ILUSTRASI. Harga minyak diperkirakan mengalami penurunan mingguan hampir 2% akibat kekhawatiran pasokan berlebih dan ketidakpastian seputar perundingan tarif antara AS dan China. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak diperkirakan mengalami penurunan mingguan hampir 2% akibat kekhawatiran pasokan berlebih dan ketidakpastian seputar perundingan tarif antara AS dan China.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 2 sen menjadi US$66,53 per barel pada pukul 08:14 GMT, turun 2,2% sepanjang minggu ini.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 2 sen menjadi US$62,81 per barel, meskipun tercatat turun 3% selama seminggu.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Jumat (25/4) Siang, Brent ke US$66,85 dan WTI ke US$63,12

"Secara mingguan, harga turun karena kekhawatiran pasokan berlebih dari OPEC+ yang masih ada, sementara proyeksi permintaan tetap tidak pasti di tengah ketegangan perdagangan yang terus berlanjut. Penguatan dolar AS juga memberikan tekanan pada harga minyak," kata analis senior LSEG, Anh Pham.

Harga minyak berbalik turun setelah seorang juru bicara kementerian luar negeri China mengatakan bahwa China dan AS tidak sedang melakukan konsultasi atau negosiasi mengenai tarif.

Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan antara AS dan China sedang berlangsung.

China mempertimbangkan untuk mengecualikan beberapa barang impor dari AS dari tarif 125% dan meminta perusahaan untuk memberikan daftar barang yang dapat memenuhi syarat, sebagai indikasi terbesar dari kekhawatiran Beijing mengenai dampak ekonomi dari perang dagang.

China meningkatkan tarifnya setelah Trump mengumumkan kenaikan tarif pada barang-barang asal China.

Baca Juga: Harga Minyak Bersiap Catat Pelemahan dalam Sepekan, Dipicu Potensi Kenaikan Pasokan

Harga minyak anjlok lebih awal bulan ini setelah tarif memicu kekhawatiran tentang permintaan global dan penjualan besar-besaran di pasar keuangan.

Kekhawatiran tentang pasokan berlebih semakin meningkat. Beberapa anggota OPEC+ telah menyarankan agar kelompok tersebut mempercepat peningkatan produksi minyak untuk bulan kedua pada Juni mendatang, seperti yang dilaporkan Reuters awal minggu ini.

AS dan Rusia berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri perang di Ukraina, tetapi beberapa elemen spesifik dari kesepakatan masih perlu disepakati, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam wawancara dengan CBS News.

Penghentian perang Rusia di Ukraina dan pelonggaran sanksi dapat memungkinkan lebih banyak minyak Rusia mengalir ke pasar global.

Rusia, anggota kelompok OPEC+ yang mencakup Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak, adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia bersama dengan AS dan Arab Saudi.

Selanjutnya: 25 Tahun Sensatia, Fokus pada Bisnis yang Bertanggung Jawab

Menarik Dibaca: 25 Tahun Sensatia, Fokus pada Bisnis yang Bertanggung Jawab

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×