kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak dunia berpotensi naik lagi


Kamis, 08 September 2016 / 14:17 WIB
Harga minyak dunia berpotensi naik lagi


Reporter: Namira Daufina | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Stok minyak mentah Amerika Serikat yang surut jadi dorongan bagi harga minyak WTI untuk melaju signifikan di perdagangan hari ini. Mengutip Bloomberg, Kamis (8/9) pukul 12.55 WIB harga minyak WTI kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange terbang 1,74% di level US$ 46,29 per barel dibanding hari sebelumnya.

Dalam laporan American Petroleum Institute, cadangan minyak AS pekan lalu turun 12,1 juta barel dibanding pekan sebelumnya. Sementara kini pasar sedang menanti rilis data pemerintah melalui Energy Information Administration (EIA) yang diprediksi hanya bertambah 600.000 barel atau jauh lebih kecil dibanding pekan sebelumnya yang bertambah 2,3 juta barel. Data tersebut baru akan rilis nanti malam.

“Jika nantinya data pemerintah mendukung data yang dirilis oleh API maka akan terlihat penurunan stok yang tentunya menjadi suntikan tenaga positif bagi pelaku pasar,” ujar Ric Spooner, Chief Market Analyst di CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg.

Selain itu pasar kini juga tengah menanti kepastian dari kesepakatan penahanan produksi antara produsen OPEC dan Rusia. Walau memang kesepakatan ini masih jauh dari tercapai mengingat kegagalan pernah terjadi pada pertemuan April 2016 lalu. Saat Iran menolak bergabung dan akhirnya OPEC memutuskan tidak adanya kesepakatan tanpa persetujuan dari semua anggota.

Menurut Head of Market Research and Analysis Gunvor Group Ltd, David Fyfe, kesepakatan tersebut nyaris sulit terjadi di Aljazair akhir bulan ini. Salah satu penyebab timbulnya kekhawatiran ini adalah upaya Iran yang masih ingin menggenjot produksinya pasca sanksi yang dicabut di Januari 2016 lalu. Targetnya Iran akan menggenjot produksi hingga 4 juta barel per hari, kini sudah mencapai 3,8 juta barel per hari.

Nantinya jika Iran menolak bergabung, bisa dipastikan kejadian April 2016 lalu akan kembali terulang. Selama tidak ada langkah baru mengenai pembatasan produksi, harga minyak mentah diprediksi masih akan dalam tren bearish mengingat posisi stok yang masih banjir di pasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×