kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Harga Minyak Dunia Berada di Jalur Kenaikan Minggu Kedua pada Jumat (20/10)


Jumat, 20 Oktober 2023 / 18:56 WIB
Harga Minyak Dunia Berada di Jalur Kenaikan Minggu Kedua pada Jumat (20/10)
ILUSTRASI. Harga minyak mentah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak memperpanjang kenaikan pada hari Jumat (20/10) dan berada di jalur kenaikan untuk minggu kedua.

Di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa krisis Israel-Gaza akan menyebar di Timur Tengah dan mengganggu suplai dari salah satu wilayah penghasil minyak terbesar di dunia.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$1,21 menjadi US$93,59 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di US$90,70 per barel, naik US$1,33.

Kontrak bulan depan November akan berakhir pada hari Jumat. Kontrak WTI Desember yang lebih aktif naik $1,23 pada $89,60 per barel.

Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Memanas, Waspadai Lonjakan Harga Minyak

Kedua kontrak berjangka minyak mentah tersebut akan mencatat kenaikan mingguan kedua karena sebuah ledakan di rumah sakit Gaza minggu ini dan invasi darat oleh pasukan Israel meningkatkan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah.

"Eskalasi ketegangan yang mungkin akan kita lihat sehubungan dengan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) yang memasuki Gaza akhir pekan ini berarti risiko terhadap minyak mentah mengarah pada harga yang lebih tinggi," kata analis IG Tony Sycamore dikutip dari Reuters.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada pasukan yang berkumpul di perbatasan Gaza pada hari Kamis bahwa mereka akan segera melihat daerah kantong Palestina tersebut "dari dalam", yang mengisyaratkan bahwa invasi darat yang diperkirakan akan segera terjadi.

Menambah kecemasan mengenai meluasnya konflik, Pentagon mengatakan bahwa AS telah mencegat rudal-rudal yang ditembakkan dari Yaman ke arah Israel.

Harga minyak juga didukung oleh perkiraan defisit yang melebar pada kuartal keempat setelah produsen utama Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan hingga akhir tahun dan di tengah rendahnya persediaan terutama di Amerika Serikat.

Washington berusaha untuk membeli 6 juta barel minyak mentah untuk dikirim ke Strategic Petroleum Reserve pada bulan Desember dan Januari, seiring dengan kelanjutan rencananya untuk mengisi kembali persediaan darurat, Departemen Energi AS mengatakan pada hari Kamis.

Baca Juga: BI Sebut Ada Lima Peristiwa yang Menghantui Prospek Ekonomi Global, Apa Saja?

Secara terpisah, pencabutan sementara sanksi minyak AS terhadap anggota OPEC Venezuela sepertinya tidak akan memerlukan perubahan kebijakan oleh kelompok produsen OPEC+ untuk saat ini.

Pasalnya,pemulihan produksi kemungkinan besar akan terjadi secara bertahap, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

"Produksi minyak Venezuela tidak akan menjadi faktor penting dalam membentuk keseimbangan minyak global di masa mendatang," kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM dalam sebuah catatan pada hari Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×