kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Harga minyak Brent tengah dalam tren bullish


Jumat, 11 Mei 2018 / 19:02 WIB
Harga minyak Brent tengah dalam tren bullish
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak Brent pada Jumat(11/5) kembali naik dibandingkan dengan minyak mentah West Texas Intermediate(WTI). Hal ini dikarenakan adanya ketegangan di Timur Tengah, sehingga permintaan minyak Brent meningkat.

Mengutip Bloombeg, harga minyak Brent pada Jumat (11/5) pukul 18.45 WIB senilai US$ 77,32 per barel atau turun 0,19% dibandingkan hari sebelumnya. Namun jika dibandingkan dengan posisi harga akhir tahun lalu atau year to date (ytd), harga minyak Brent telah melonjak 18%. 

"Kalau dilihat, minyak Brent kemungkinan tidak bisa menyentuh angka US$ 100 tahun ini. Namun bisa saja ada kemungkinan untuk 2019 atau 2020," kata analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar.

Harga minyak Brent mengalami kenaikan karena ketatnya pengiriman pasokan minyak ke pasar global akibat ketengan yang terjadi di Timur Tengah. Jika pasokan minyak mentah ke pasar global semakin sulit karena konflik Timur Tengah, maka permintaan minyak Brent kemungkinan akan semakin tinggi.

Saat ini, negara-negara yang tergabung dalam Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) tengah memangkas produksi minyak mentah WTI. OPEC saat ini membatasi Iran yang biasanya mengirimkan minyak 2,6 juta barel per hari ke pasar global menjadi hanya 1 juta barel per hari.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) kembali mengaktifkan sumurnya dan meningkatkan produksi minyak. Saat ini AS bisa memproduksi 10,7 juta barel per hari. Dengan produksi yang terus meningkat bisa saja AS menyalip Rusia yang dalam sehari menghasilkan 11 juta barel.

Deddy menyebut, harga minyak Brent berada di atas MA 50, 100, 200 dan cenderung menguat. Stocastic berada di area 91 dan overbought namun masih ada potensi koreksi. RSI di area 67 dan MACD masih ada pontensi penguatan.Secara teknikal masih ada ruang penguatan namun rentan tekanan.

Deddy memperkirakan, harga minyak Brent pada Senin (14/5) akan bergerak di kisaran US$ 78,50-US$ 76,72 per barel. Sedangkan sepekan ke depan, ia memprediksi harga akan bergulir di kisaran US$ 78,50 - US$ 76,00 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×