Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
"Hal ini belum memberikan sentimen positif. Namun, pertumbuhan energi terbarukan dan electric vehicle diperkirakan akan terus meningkat sehingga dapat mendukung harga logam-logam industri," kata Lukman.
Faktor lain yang penting tentunya adalah pasokan masing-masing logam industri. Sebagai contoh, nikel saat ini cenderung masih oversupply, sedangkan tembaga undersupply.
Ada yang meramalkan harga tembaga akan melejit hingga 75% tahun ini berkat kenaikan permintaan serta kekhawatiran pasokan masa depan.
Baca Juga: Kemenperin Optimis Pasar Ekspor Manufaktur Terus Meningkat
"Tak ketinggalan, rencana bank-bank sentral utama dunia untuk memulai siklus pemangkasan suku bunga, terutama dari The Fed akan sangat positif untuk harga komoditas," ucap Lukman.
Lukman memprediksi, harga timah sepanjang tahun 2024 akan berada di kisaran US$ 26.000-US$ 2.8000 per ton, nikel US$ 16.000-US$ 18.000 per ton, aluminium US$ 2.000-US$ 2.300 per ton, dan tembaga US$ 9.500-US$ 10.000 per ton. Perkiraan ini bisa berubah seiring dinamika pasar dan data ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News