kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harga Komoditas Energi Menguat Sebulan Terakhir, Berikut Sentimennya


Senin, 10 April 2023 / 05:15 WIB
Harga Komoditas Energi Menguat Sebulan Terakhir, Berikut Sentimennya


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beberapa komoditas energi mengalami penguatan dalam sebulan terakhir. Namun, komoditas energi diprediksi masih akan tertekan di tahun 2023.

Melansir Trading Economics pada Minggu (9/4) pukul 14.15 WIB, harga minyak mentah dunia saat ini ada di level US$ 80,7 per barel. Angka itu naik 3,83% dalam sebulan dan 8,51% dalam seminggu terakhir.

Harga batubara tercatat ada di level US$ 193,75 per ton, naik 7,64% dalam sebulan dan 9,62% dalam seminggu terakhir.

Berbanding terbalik, harga gas alam tercatat ada di level US$ 2,01 per mmbtu, turun 29,19% dalam sebulan dan turun 4,42% dalam seminggu terakhir.

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Menguat dalam Sebulan, Ini Prospeknya di Tahun 2023

Founder Traderindo.com Wahyu Triwibowo Laksono mengatakan, harga komoditas tertekan di kuartal I 2023 akibat krisis perbankan dunia, termasuk kasus Silicon Valley Bank (SVB) dan Credit Suisse.

“Risiko penurunan harga di tahun 2023 juga ditambah dengan pergerakan suku bunga bank-bank sentral dunia dan kondisi cuaca,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (9/4).

Menurut Wahyu, indeks S&P GSCI Energy turun hingga 12% pada kuartal I 2023. Harga gas alam di New York Mercantile Exchange juga turun 53% dalam tiga bulan pertama 2023.

Lalu, harga batubara di ICE Futures Eropa turun lebih dari 56%, setelah harganya sempat naik lebih dari dua kali lipat di tahun 2022.

Selain itu, harga minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan bursa berjangka global juga turun lebih dari 7% di kuartal I 2023.

Baca Juga: Global Membaik, Ekonomi Bisa Tumbuh hingga 5,7%

“Semuanya masih belum pasti dan fluktuasi masih terjadi. Support utama dari harga komoditas energi di tahun ini hanya dari reopening pascapandemi covid-19,” ungkapnya.

Menurut Wahyu, sentimen negatif masih membayangi harga komoditas energi di tahun 2023, mulai dari ancaman resesi hingga masalah geopolitik.

Wahyu memprediksi, harga minyak mentah akan berada pada kisaran US$ 60 – US$ 111 per barel sepanjang tahun 2023.

“Kenaikan harga minyak dunia di bulan ini karena OPEC yang mengumumkan akan mengurangi produksi minyak sebesar 3,66 juta barel per hari (bph),” katanya.

Harga batubara diprediksi Wahyu akan ada di level US$ 100 – US$ 300 per ton pada semester I 2023. Sementara, di semester II 2023 harga batubara akan ada di kisaran US$ 50 – US$ 250 per ton.

Baca Juga: Indocement (INTP) Diuntungkan Pelemahan Harga Batubara, Simak Rekomendasi Sahamnya

“Artinya, tahun ini masih berpotensi akan terjadi koreksi untuk batubara. Investor bisa menjual kepemilikan jika harga menyentuh US$ 150 per ton dan beli jika harganya ada di bawah US$ 100 per ton,” tuturnya.

Sementara, harga gas alam akan ada di kisaran US$ 1,5 – US$ 3,6 per mmbtu di tahun 2023.

“Rebound harga gas alam biasanya terjadi di akhir tahun yaitu di bulan November dan Desember, karena kebutuhannya untuk di musim dingin,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×