Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Laporan angka pengeboran gas di AS yang merosot jadi pendongkrak utama kenaikan harga gas alam di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (9/2) pukul 13.24 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange terbang 1,54% ke level US$ 3,17 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Dilaporkan, drill pengeboran gas AS turun dengan penurunan terbesar di tambang Cesapeake yang merosot ke angka terendahnya sejak 18 November 2016 lalu. Hal ini jelas menjadi alasan kenaikan lanjutan bagi harga gas alam.
Apalagi di saat bersamaan laporan stok gas alam AS mingguan diduga merosot hingga 115 miliar kaki kubik dari pekan sebelumnya yang hanya turun 87 miliar kaki kubik. Belum lagi kenaikan harga minyak WTI tentunya turut menambah tenaga bagi sesama komoditas energi lainnya termasuk gas alam.
Meski demikian, harga gas alam masih bisa tertekan dengan perkiraan cuaca yang lebih hangat dari sebelumnya. MDA Weather Services memperkirakan suhu udara akan lebih hangat di mayoritas 48 states di AS sepanjang 13 – 17 Februari 2017 mendatang.
Selain itu, dilaporkan stok gas alam nasional AS menyentuh level 2,71 triliun kaki kubik per 27 Januari 2017 lalu. Angka ini lebih tinggi 2,2% di atas rata-rata stok lima tahunan.
“Suhu udara jelas lebih hangat dari sebelumnya dan bisa menjegal pergerakan harga jika mengikis permintaan di pasar,” tutur Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group seperti dikutip dari Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News