Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga gas alam kembali naik seiring perkiraan cuaca di sejumlah wilayah Amerika Serikat akan lebih dingin dalam beberapa waktu ke depan. Cuaca dingin bakal mengerek permintaan gas alam lebih besar.
Mengutip Bloomberg, Selasa (24/1) pukul 14.34 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Februari 2017 di New York Mercantile Exchange naik 0,80% dari hari sebelumnya ke level US$ 3,26 per mmbtu.
Global Forecast System Weather Model menyebutkan, suhu udara yang lebih dingin akan menyelimuti wilayah bagian timur dan pusat di AS sepanjang 28 Januari-6 Februari 2017. Hal ini tentu menjadi angin segar setelah sepanjang pekan ini cuaca lebih hangat dari sebelumnya, dan sempat melemahkan harga gas alam.
Hal ini senada dengan perkiraan AccuWeather yang menyebutkan hingga 30 Januari 2017 di New York suhu udara akan sekitar minus 5 derajat celcius atau 4 derajat lebih rendah dari suhu rata-rata.
“Perubahan dalam perkiraan cuaca menjadi katalis yang mengangkat harga gas alam saat ini. Untuk melanjutkan kenaikan harga di pasar masih diperlukan cuaca yang lebih dingin dari biasanya selama beberapa hari ke depan,” kata Bob Yawger, Director of The Futures Division Mizuho Securities USA Inc seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/1).
Hanya saja pergerakan harga bisa tertahan oleh laporan stok gas alam AS hingga 13 Januari 2017 yang berada di level 3,917 triliun kaki kubik atau sekitar 2,6% di atas level rata-rata stok gas alam lima tahunan AS. Sehingga, faktor stok ini bisa membuat pergerakan harga gas alam tertahan, bahkan berpotensi turun jika pekan ini dilaporkan stok gas alam AS kembali naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News