kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas tetap dibayangi sentimen negatif


Kamis, 10 Agustus 2017 / 19:20 WIB
Harga emas tetap dibayangi sentimen negatif


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Meski harganya terus melambung ditengah ketengangan politik antara Korea Utara dan Amerika Serikat (AS) tetapi sebenarnya emas masih tetap dibayangi sentimen negatif. Rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS yang akan dilakukan pada bulan Desember, sewaktu-waktu bisa menekan harga komoditas logam mulia tersebut.

Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures mengatakan saat ini emas masih berharap cemas menanti data inflasi AS pada Jumat (11/8) nanti. Menurutnya setelah data pembukaan lapangan kerja bulan Juni yang dirilis lebih baik dari perkiraan, kini fokus pasar hanya tinggal menanti data inflasi. Kalau inflasi negeri paman Sam bulan Juli tenyata membaik dari 0% ke level 0,2% maka bisa jadi emas akan terkoreksi.

“Kalau inflasinya bagus, peluang The Fed menaikkan suku bunga akan semakin tinggi jadi emas bisa melemah,” paparnya kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (10/8).

Dalam perhitungan Putu kalaupun harga emas bergerak naik, kekuatannya cenderung terbatas. Kalaupun ada kenaikan, diperkirakan sampai akhir kuartal III kenaikannnya hanya akan berada di level resisten US$ 1.300 per ons troi.

Untuk Jumat (11/8), ia melihat emas kemungkinan akan mengalami pelemahan jika rilis data indeks harga produksi dan klaim pengangguran cenderung positif. Pergerakannya akan berada di rentang US$ 1.260 – US$ 1.285 per ons troi. Sedangkan sepekan kedepan akan bergerak pada kisaran US$ 1.245 – US$ 1.290 per ons troi.

Secara teknikal, saat ini seluruh indikator masih menunjukkan peluang penguatan. Harga emas sudah berada diatas garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Kemudian indikator moving average convergence divergence (MACD) naik di level 7,9, relative strength index (RSI) naik di level 78 dan stochastic di leel 80. Hanya saja indikator RSI dan stochastic sama-sama sudah berada di area jenuh beli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×