kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kilau harga emas dibayangi fase bearish


Kamis, 10 Agustus 2017 / 18:01 WIB
Kilau harga emas dibayangi fase bearish


Reporter: Nathania Pessak | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Emas kembali diburu investor akibat adanya ketegangan geopolitik antara Korea Utara dan Amerika. Alhasil, harga emas berada di dekat level tertinggi dalam dua bulan.

Adapun Presiden AS Donald Trump melontarkan peringatan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Selasa (8/8) saat sesi berfoto di Klub Golf nasional Bedminster, New Jersey. Trump bersumpah akan memberikan 'api dan kemarahan' untuk Korea Utara jika terus mengusik AS.

Analis menilai, ketegangan geopolitik ini membuat pasar menemukan ketidakpastian dan menjadi katalis positif bagi harga emas. "Kalau ada kepanikkan, emas sebagai safe haven jadi buruan investor," ujar Research & Analyst Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, Kamis (10/8).

Mengutip Bloomberg, Kamis (10/8) per pukul 15.10 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2017 di Comodity Exchange menguat 0,4% ke level US$ 1.284,50 per ons troi. Dalam sepekan harga emas melonjak 0,8%.

Kendati demikian, Deddy melihat dalam jangka panjang emas masih berada dalam fase bearish. Secara fundamental, berdasar data dari World Gold Council tingkat permintaan emas di kuartal II-2017 turun sebanyak 10% dibanding dengan tahun 2016.

"Karena tingkat permintaan turun, maka harga emas cenderung bisa terkoreksi," tandas Deddy.

Selain itu, rilis data AS seperti Producer Price Index (PPI), klaim pengangguran, dan inflasi AS yang rilis di malam nanti dan Jumat (11/8) besok, memiliki ekspetasi pasar yang bagus. Deddy menganggap hal ini dapat menjadi katalis negatif bagi harga emas. "Jika data sesuai ekpetasi, mungkin harga emas akan menurun," pungkasnya.

Deddy juga menambahkan, jika harga emas masih berada di bawah area US$ 1.295,93 per ons troi, maka bukan tidak mungkin harga emas masih akan cenderung mengalami pelemahan.

?Secara teknikal, indikator bergulir di atas moving average (MA) 50, MA100 dan MA200 masih menunjukkan potensi penguatan. Relative strength index (RSI) dan moving average convergence divergence (MACD) masing-masing berada di area 67 dan positif. Namun, indikator stochastic bertengegr di level 80 yang berarti overbought.

Besok, Deddy memprediksi harga emas masih menguat di area US$ 1.272,50 - US$ 1.284,37 per ons troi dan US$ 1.268,90 - US$ 1.286,15 per ons troi di pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×