Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Harga emas kembali menguat, mencapai level tertinggi dalam enam minggu terakhir pada Senin (2/12/2025), didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga AS dan melemahnya dolar.
Sementara itu, harga perak mencatat rekor baru menjelang rilis data ekonomi penting Amerika Serikat (AS).
Spot emas naik 0,3% ke level US$ 4.241,27 per ons, tertinggi sejak 21 Oktober. Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik 0,5% menjadi US$ 4.274,80 per ons.
Sementara itu, harga perak melonjak 3,8% menjadi US$ 58,57 per ons, setelah sempat menembus rekor tertinggi US$ 58,83 per ons. Sejak awal tahun, harga logam putih ini sudah meningkat lebih dari 100%.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Terendah Dalam 3 Pekan, Dipicu Penguatan Dolar AS
Dolar AS melemah ke level terendah dua minggu, membuat emas menjadi lebih terjangkau bagi investor dengan mata uang lain.
David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, mengatakan, “Ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut, ditambah tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed, tetap menjadi pendorong utama harga emas dan perak.”
Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga Desember meningkat, mencapai probabilitas 87%, setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dan komentar dovish dari pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Presiden Federal Reserve New York, John Williams.
Suku bunga rendah biasanya mendukung aset non-yielding seperti emas.
Investor kini menantikan sejumlah data ekonomi AS penting pekan ini, termasuk laporan tenaga kerja ADP November pada Rabu dan indeks Personal Consumption Expenditures (PCE) September yang tertunda, indikator inflasi favorit The Fed, yang dijadwalkan rilis Jumat.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor, Pembeli Menahan Diri dan Stok Antam Mulai Tipis?
Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, pada Senin juga dipantau untuk petunjuk kebijakan lebih lanjut.
Meger menambahkan, ekspektasi bahwa ketua The Fed berikutnya akan lebih dovish dibanding pendahulunya juga mendukung kenaikan emas dan perak.
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menyatakan kesediaannya jika dipilih menjadi Ketua The Fed berikutnya, sementara Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut pengumuman ketua baru bisa dilakukan sebelum Natal.
Baca Juga: Harga Emas Tembus ke US$ 4.300, Menuju Pekan Terbaik dalam 5 Tahun
Di sisi lain, logam mulia lainnya justru menurun. Platinum turun 0,7% menjadi US$ 1.660,69 per ounce, sedangkan palladium merosot 2,1% ke US$ 1.431,52 per ounce.
Selanjutnya: Menjaga Ketahanan Perbankan Nasional
Menarik Dibaca: Promo CFC Hoki Awal Bulan Desember, Buy 1 Get 1 Paket Astaga Mulai Rp 49.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













