kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.478   116,00   0,71%
  • IDX 7.696   -71,23   -0,92%
  • KOMPAS100 1.077   -10,29   -0,95%
  • LQ45 774   -9,36   -1,20%
  • ISSI 266   -1,23   -0,46%
  • IDX30 402   -4,16   -1,02%
  • IDXHIDIV20 470   -3,59   -0,76%
  • IDX80 118   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 130   0,28   0,22%
  • IDXQ30 130   -0,98   -0,75%

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Didukung Ekspektasi The Fed Pangkas Bunga


Selasa, 09 September 2025 / 05:14 WIB
Harga Emas Tembus Rekor Baru, Didukung Ekspektasi The Fed Pangkas Bunga
ILUSTRASI. Batangan emas ditampilkan di sebuah toko perhiasan emas di kota Chandigarh, India utara, 8 Mei 2012. Harga emas melonjak menembus level US$ 3.600 per ounce untuk pertama kalinya pada Senin (8/9/2025), mencetak rekor baru.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melonjak menembus level US$ 3.600 per ounce untuk pertama kalinya pada Senin (8/9/2025), mencetak rekor baru setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang melemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pekan depan.

Harga emas spot naik 1,3% menjadi US$ 3.634,25 per ounce pada pukul 14.26 waktu setempat, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.646,29. Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup menguat 0,7% di US$ 3.677,40.

Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Senior Metals Strategist di Zaner Metals, emas berpotensi melanjutkan penguatan menuju kisaran US$ 3.700–US$ 3.730 dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Baru, Diprediksi Sentuh US$ 3.800 per Ons Troi di Akhir 2025

Ia menilai pelemahan pasar tenaga kerja dan ekspektasi pemangkasan suku bunga berlanjut hingga awal 2026 bisa menjadi penopang harga emas.

Data ketenagakerjaan AS pada Agustus menunjukkan perlambatan signifikan pertumbuhan lapangan kerja. 

Berdasarkan CME FedWatch, pelaku pasar kini menilai ada peluang 88% pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan ini, dan sekitar 12% peluang pemangkasan lebih besar sebesar 50 basis poin.

Sepanjang tahun ini, harga emas sudah naik 37% setelah pada 2024 mencatat kenaikan 27%. Kenaikan ini didukung pelemahan dolar AS, akumulasi emas oleh bank sentral, kebijakan moneter yang longgar, serta meningkatnya ketidakpastian global. 

Data resmi menunjukkan bank sentral China memperpanjang aksi beli emasnya hingga bulan ke-10 berturut-turut pada Agustus.

Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor Baru US$ 3.300 per Ons, Dipicu Ketegangan Perdagangan

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di titik terendah dalam lima bulan terakhir. 

Investor kini menunggu rilis data harga produsen pada Rabu dan inflasi konsumen pada Kamis untuk mendapat petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan The Fed.

Analis pasar City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada, menilai momentum bullish emas akan berlanjut jika data ekonomi AS terus melemah, seiring dengan pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi. Namun, ia mengingatkan bila data menunjukkan ketahanan ekonomi, harga emas bisa terkoreksi dari level tingginya.

Baca Juga: Permintaan Meningkat, Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi di Atas US$ 3.400 per Ons

Selain emas, harga perak naik 0,8% menjadi US$ 41,29 per ounce, sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011. Platinum menguat 0,6% menjadi US$ 1.381,49, sementara paladium naik 2,1% ke US$ 1.132,87.

Selanjutnya: Malaysia Jadikan Demo Agustus 2025 di Indonesia Pelajaran Jaga Kepercayaan Rakyat

Menarik Dibaca: Inspirasi Tanaman Terarium yang Cocok Ditaruh di Dalam Kamar, Beri Kesan Estetik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×