kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas US$ 4.000 per Ons, Investor Berburu Aset Aman


Rabu, 08 Oktober 2025 / 05:17 WIB
Harga Emas Tembus Rekor Baru di Atas US$ 4.000 per Ons, Investor Berburu Aset Aman
ILUSTRASI. Batangan emas dan koin ditumpuk di dalam kotak penyimpanan aman di ruang safe deposit Pro Aurum gold house di Munich, Jerman, 14 Agustus 2019. Harga emas dunia mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis US$ 4.000 per ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Selasa (7/10/2025).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Harga emas dunia mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis US$ 4.000 per ons untuk pertama kalinya pada perdagangan Selasa (7/10/2025). 

Lonjakan ini dipicu oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) serta meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global.

Kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,7% di posisi US$ 4.004,4 per ons, setelah sempat menyentuh level tertinggi US$ 4.014,6. 

Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor Baru US$ 3.300 per Ons, Dipicu Ketegangan Perdagangan

Sementara itu, harga emas spot ikut terkerek 0,6% menjadi US$ 3.985,82 per ons, mendekati rekor sepanjang masa di US$ 3.990,85 yang dicapai pada awal sesi. Pasar emas spot sendiri mengacu pada transaksi over-the-counter (OTC) di London yang menjadi acuan harga global.

Menurut Peter Grant, Wakil Presiden sekaligus ahli strategi logam senior di Zaner Metals, lonjakan harga emas didorong aliran dana safe haven. 

"Permintaan emas masih kuat, sebagian besar karena penutupan pemerintah AS yang belum menunjukkan tanda-tanda segera berakhir," ujarnya.

Reli emas tahun ini terbilang luar biasa. Sejak awal 2025, harga emas sudah melesat 51%. Pendorong utamanya antara lain prospek penurunan suku bunga, ketidakpastian politik, pembelian agresif oleh bank sentral, arus masuk ke ETF emas, serta pelemahan dolar AS.

Penutupan sebagian pemerintah AS yang telah memasuki hari ketujuh juga membuat investor semakin hati-hati. Kondisi ini menunda publikasi sejumlah data ekonomi penting, sehingga pasar hanya mengandalkan data sekunder untuk membaca arah kebijakan The Fed. 

Baca Juga: Permintaan Meningkat, Harga Emas Tembus Rekor Tertinggi di Atas US$ 3.400 per Ons

Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan ini, dengan potensi penurunan tambahan di Desember.

Situasi global pun menambah keresahan pasar. Gejolak politik di Prancis dan Jepang mengguncang pasar valuta asing dan obligasi, sementara Bank Sentral Tiongkok kembali menambah cadangan emas pada September, menandai pembelian emas selama 11 bulan berturut-turut.

Optimisme investor semakin diperkuat setelah Goldman Sachs menaikkan proyeksi harga emas Desember 2026 menjadi US$ 4.900 per ons, dari sebelumnya US$ 4.300. Revisi ini didasarkan pada derasnya arus dana ke ETF emas di kawasan Barat serta tren pembelian bank sentral.

Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor Baru, Didukung Ekspektasi The Fed Pangkas Bunga

Meski emas bersinar, logam mulia lainnya justru bergerak bervariasi. Perak spot terkoreksi 1,4% ke level $47,86 per ons, platinum melemah 0,5% ke $1.617,41 per ons, sementara paladium justru naik 2,1% menjadi US$ 1.347,52 per ons.

Selanjutnya: Bank Dunia Optimistis Ekonomi China & RI Tumbuh 4,8%, Tapi Momentum Bisa Melemah 2026

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×