Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan bergerak menguat usai data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan perekrutan tenaga kerja swasta menurun. Hal itu terjadi di tengah spekulasi pasar kemungkinan Federal Reserve (The Fed) menurunkan tingkat suku bunga pada pertemuan Desember.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas berada di US$ 2.654 per ons troi, naik 0,15% dari hari sebelumnya. Penguatan itu mendorong kenaikan 0,49% dalam sepekan.
Data Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan perusahaan-perusahaan di AS menambahkan 146.000 orang ke dalam angkatan kerja pada bulan November.
Angka itu di bawah estimasi pelaku pasar sebesar 150.000 orang dan di bawah revisi angka sebelumnya, dengan angka bulan Oktober di 184.000, turun dari 238.000 yang dilaporkan sebulan yang lalu.
Baca Juga: Bumi Resourcers (BUMI) Optimistis Produksi Batubara Capai 80 Juta Ton di Tahun 2025
Di sisi lain, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan pada September lalu. Hal itu memungkinkan pendekatan lebih hati-hati dalam pemotongan suku bunga berikutnya, kendati pelaku pasar masih mengantisipasi penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed mendatang pada 18 Desember.
"Selain itu, The Fed berkomentar dalam survei Beige Book terbarunya yang dirilis pada hari Rabu (4/12) bahwa aktivitas ekonomi AS meningkat sedikit di bulan November setelah sedikit perubahan di bulan-bulan sebelumnya, dan bisnis-bisnis AS tumbuh lebih optimistis mengenai prospek permintaan," ujar Research and Development ICDX Jonathan Octavianus dalam riset, Kamis (5/12).
Emas sebagai safe-haven juga didukung oleh gejolak geopolitik global, termasuk kekacauan politik di Korea Selatan dan pemerintah Perancis yang menghadapi keruntuhan.
Selain itu serangan pesawat tak berawak Rusia yang tiada henti di Ukraina serta Israel mengancam perang dengan Lebanon jika gencatan senjata dengan Hizbullah gagal.
Secara teknikal, Jonathan melihat harga emas memiliki support di area US$ 2.620 dan resistance terdekat berada di area US$ 2.674. Support terjauhnya berada di area US$ 2.585 hingga ke area US$ 2.540, sementara untuk resistance terjauhnya berada di area US$ 2.685 hingga ke area US$ 2.745.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News