Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada hari Minggu (9/6), tidak mengalami perubahan.
Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 1.328.000 pada Minggu (9/6). Harga ini sama dengan harga Sabtu (8/6), yang turun Rp 38.000 dari harga Jumat (7/6) yang berada di posisi Rp 1.366.000 per gram.
Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penurunan harga emas Antam dipengaruhi oleh melemahnya harga emas dunia.
Berdasarkan Trading Economics, harga emas turun signifikan 3,53% ke level US$ 2.293 per ons troi pada Minggu (9/6). Dalam sepekan, harga emas turun 1,46%.
Baca Juga: Cuan 13,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (9 Juni 2024)
Lukman menyebutkan bahwa penurunan harga emas disebabkan oleh dua faktor utama: data yang menunjukkan bahwa pemerintah China tidak menambah kepemilikan emas selama bulan Mei, dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), Non Farm Payroll (NFP), yang jauh lebih kuat dari perkiraan.
“Sedangkan penguatan rupiah juga sedikit menekan harga emas, meskipun sentimen ini tidak besar. Pelemahan rupiah justru menaikkan harga jual emas,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Minggu (9/6).
Saat ini, investor masih mencerna perkembangan tersebut, dan belum diketahui apakah pelemahan rupiah akan berdampak signifikan terhadap harga emas ke depannya.
Baca Juga: Setelah Sentuh Rekor Tertinggi Harga Emas Antam Anjlok, Simak Proyeksi Analis
Namun, Lukman melihat bahwa harga emas masih akan tumbuh positif ke depannya. Ia memprediksi harga emas hingga akhir tahun akan berada di level US$ 2.580 per ons troi, dengan potensi mencapai US$ 2.700 per ons troi.
Dia menambahkan bahwa sentimen utamanya datang dari pembelian bank-bank sentral dunia dan harapan akan dimulainya siklus pemangkasan suku bunga. Selain itu, konflik di Timur Tengah bisa membawa kenaikan lebih cepat dan lebih besar.
"Menurut saya, penurunan ini hanya sementara. Namun, untuk jangka pendek, harga akan volatile dan berpotensi kembali terkoreksi. Jadi, tren harga emas masih naik, penurunan ini diperlukan sebagai koreksi teknis untuk menarik minat beli," jelasnya.
Lukman memprediksi, harga emas Antam kemungkinan akan menguat di kisaran Rp 1.375.000 per gram untuk semester II-2024, dan pada akhir tahun diproyeksikan akan berada di level Rp 1.388.000 - Rp 1.450.000 per gram.
Sedangkan untuk harga emas dunia, Lukman memperkirakan dalam waktu dekat akan diperdagangkan di sekitar US$ 2.350 per ons troi. Pada akhir kuartal kedua, dia memprediksi harga emas akan berada di level US$ 2.400 - US$ 2.480 per ons troi.
Sementara itu, untuk akhir tahun, Lukman memproyeksikan harga emas akan berada di kisaran US$ 2.500 - US$ 2.700 per ons troi.
Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Menguat Seiring Proyeksi Pelemahan Dolar AS pada Pekan Ini
Pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono, juga menilai bahwa pelemahan emas Antam didukung oleh penguatan USD dan anjloknya XAU/USD. Hal ini dipicu oleh data NFP yang dirilis pada Jumat (7/6), dengan hasil yang jauh lebih baik dari perkiraan.
“Antisipasi FOMC pekan depan, yang diduga akan menahan suku bunga, juga menjadi sentimen negatif terhadap harga emas,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Minggu (9/6).
Namun, menurutnya, penurunan harga Antam hanya bersifat jangka pendek dan akan lanjut menguat ke depannya. Pasalnya, emas Antam masih berada di posisi high level atau di atas Rp 1.300.000 per gram.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Melonjak Signifikan Jelang Akhir Pekan
Wahyu pun memperkirakan harga emas Antam hingga akhir tahun 2024 akan berada di kisaran Rp 1.300.000 - Rp 1.450.000 per gram. Sedangkan untuk harga emas dunia, dia memprediksi akan berada di kisaran US$ 2.400 - US$ 2.700 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News