Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas mencapai rekor tertinggi pada hari Kamis, dan mencatat bulan terbaiknya dalam lebih dari tiga tahun. Penguatan harga emas ke rekor tertinggi baru didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) dan kuatnya permintaan safe-haven.
Kamis (28/3), harga emas spot naik 1,6% ke US$ 2.229,87 per ons troi. Bahkan, harga emas spot menguat 2,97% sejak awal pekan dan melonjak 8,09% sejak awal tahun.
"Para pelaku pasar mengatur posisi menjelang liburan dan (meningkatkan) aktivitas perdagangan hingga akhir bulan dan akhir kuartal," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Rekor Tertinggi Rp 1.249.000, Sabtu (30/3)
Dia menambahkan, harga emas bisa naik lebih lanjut jika pasar mulai memperkirakan siklus pemotongan Fed yang lebih dalam. "Emas mempertahankan level tertinggi ini, namun kami melihat tanda-tanda kelelahan pembelian muncul dalam waktu dekat," tambah Ghali.
Harga juga naik karena fakta bahwa masih ada ketegangan geopolitik besar secara global, yang dapat mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai aset cadangan netral, kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins.
Meskipun ada beberapa indikasi bahwa inflasi AS berjalan lebih tinggi dari perkiraan pembuat kebijakan, hal itu tidak menjelaskan tingginya valuasi emas saat ini. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,3% bulan lalu, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS.
Data bulan Januari direvisi lebih tinggi untuk menunjukkan indeks harga PCE naik 0,4%, bukan 0,3% seperti yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks harga PCE naik 0,4% pada bulan tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Sabtu (30/3/2024) Kompak Naik
Harga barang naik 0,5% bulan lalu, didorong oleh kenaikan harga bensin dan produk energi lainnya sebesar 3,4%. Kenaikan tajam juga terjadi pada harga barang-barang rekreasi, kendaraan, pakaian dan alas kaki. Namun harga perabotan dan peralatan rumah tangga, serta barang-barang manufaktur yang tahan lama lainnya melemah.
Dalam 12 bulan hingga Februari, inflasi PCE naik 2,5% setelah meningkat 2,4% di bulan Januari. Meskipun tekanan harga mulai mereda, lajunya telah melambat dibandingkan paruh pertama tahun lalu, dan inflasi masih berada di atas target bank sentral AS sebesar 2%.
Pedagang saat ini memperkirakan peluang 64% penurunan suku bunga pada bulan Juni, menurut alat FedWatch CME.
“Harga dasar emas yang baru & lebih tinggi adalah US$ 2.000 ons troi yang merupakan simbol dari rezim makro baru: bank sentral mentoleransi inflasi yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” tulis MKS PAMP dalam sebuah catatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News