Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID -SINGAPURA. Harga emas bertahan mendekati rekor tertinggi pada Kamis (20/2), karena investor beralih ke emas batangan untuk keamanan di tengah kekhawatiran rencana tarif Presiden AS Donald Trump akan memicu inflasi dan perang dagang global.
Mengutip Reuters, Kamis (20/2), harga emas spot naik 0,4% menjadi US$ 2.943,82 per ons troi pada pukul 05.20 GMT, diperdagangkan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.946,85 yang dicapai pada hari Rabu. Harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi US$ 2.960,80 per ons troi.
"Prospek yang tidak pasti untuk perdagangan global dan inflasi terbukti kondusif bagi emas dan bertindak untuk membawa dalam kisaran level US$ 3.000," kata Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp 17.000 Menjadi Rp 1.708.000 Per Gram Pada Hari Ini (20/2)
Sejak pelantikannya, Trump telah mengenakan tarif 10% untuk impor China dan tarif 25% untuk baja dan aluminium.
Ia mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan mengumumkan tarif yang terkait dengan kayu, mobil, semikonduktor, dan farmasi selama bulan depan atau lebih cepat.
Risalah rapat kebijakan terakhir Federal Reserve menunjukkan pada hari Rabu bahwa proposal kebijakan awal Trump menimbulkan kekhawatiran tentang inflasi yang lebih tinggi dan menegaskan jeda berkelanjutan pada pemotongan suku bunga.
Meskipun ada kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih sedikit tahun ini, para pelaku pasar mempertahankan prospek bullish mereka secara keseluruhan untuk emas.
"Emas telah dan terus diuntungkan oleh permintaan pasar fisik yang kuat, didukung oleh pembelian bank sentral yang tangguh dan karena ETF emas fisik beralih dari penjual menjadi pembeli marjinal," kata Trevor Yates, analis di Global X.
Emas batangan dipandang sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi melemahkan daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: The Fed Pertimbangkan Memperlambat atau Menghentikan Quantitative Tightening (QT)
"Jika kita melihat potensi risiko yang dapat memperlambat harga emas, permintaan safe haven dapat sedikit berkurang jika kesepakatan damai semakin mendekati hasil antara Rusia dan Ukraina," kata Waterer.
Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator pada hari Rabu dan memperingatkan bahwa ia harus bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya.
Selanjutnya: Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Top Digital Innovation Award 2025
Menarik Dibaca: Daftar 9 Nama Selebriti Besar Korea yang Pernah Kena Cancel Culture
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News