Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas mencapai rekor tertinggi pada Selasa (11/2), didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe-haven setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberlakukan tarif baru pada impor baja dan aluminium.
Kebijakan ini memicu kekhawatiran akan potensi perang dagang global.
Melansir Reuters, harga emas spot sempat menyentuh puncak di US$2.942,70 per ons troi dalam sesi perdagangan Asia sebelum turun sedikit menjadi US$2.909,49 per ons troi, naik 0,1% pada pukul 09:16 GMT.
Baca Juga: Diburu Gen Z dan Gen Y, Bisnis Cicil Emas BSI Melonjak 177% di 2024
Lonjakan harga emas ini menandai rekor kedelapan pada tahun 2025, mendekatkan logam mulia ini ke ambang US$3.000 per ons. Investor semakin waspada terhadap dampak kebijakan perdagangan AS terhadap ekonomi global.
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS naik 0,1% menjadi $2.936,10 per ons, diperdagangkan dengan harga premium sekitar $25 dibandingkan harga spot.
"Ketidakpastian dan sifat tak terduga dari pemerintahan Trump dapat meningkatkan minat terhadap emas," kata Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM.
Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium menjadi tarif tetap 25% tanpa pengecualian.
Kebijakan ini bertujuan membantu industri dalam negeri AS, tetapi juga berisiko memicu perang dagang di berbagai lini.
Analis teknikal Reuters Wang Tao memperkirakan, harga emas masih bisa naik ke kisaran US$2.950 hingga US$2.962 per ons sebelum berbalik arah.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Puncak Anyar, Target Berikutnya Level US$ 3.000
Pelaku Pasar Pantau Sinyal dari The Fed
Investor saat ini menunggu testimoni Ketua The Fed Jerome Powell, serta data inflasi AS yang akan dirilis pada Rabu untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai prospek suku bunga.
Hasil survei Reuters menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan akan menunda pemangkasan suku bunga hingga kuartal berikutnya.
Peningkatan tarif dapat memicu inflasi AS dan memperlambat langkah pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Baca Juga: Harga Emas Meroket! US$3.000 di Depan Mata, Akankah Pecah Rekor Minggu Ini?
Jika ada kejutan dalam pernyataan Powell atau angka inflasi lebih rendah dari perkiraan, emas dapat mengalami koreksi teknikal, tambah Otunuga.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga dapat mengurangi daya tarik aset ini karena tidak memberikan imbal hasil.
Di pasar logam lainnya, harga perak turun 0,8% menjadi US$31,77 per ons troi, platinum melemah 0,9% ke US$985,20 per ons troi, dan paladium turun 1,4% menjadi US$969,25 per ons troi.
Selanjutnya: Vastland Indonesia (VAST) Catat Okupansi Gudang Lebih dari 98% pada 2024
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Bali Bervariasi, Denpasar Diguyur Hujan Mulai Pagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News