Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas melonjak mendekati level tertinggi dalam tiga bulan pada hari Rabu (22/1), diperdagangkan sedikit di bawah rekor puncaknya.
Kenaikan ini dipicu oleh pelemahan dolar AS dan ketidakpastian seputar rencana kebijakan Presiden Donald Trump, yang dikhawatirkan dapat memicu perang dagang dan meningkatkan volatilitas pasar.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Sentuh Level Tertinggi 11 Minggu
Melansir Reuters, harga emas spot naik 0,4% menjadi US$2.755,2 per ons troi pada pukul 02:29 p.m. ET (1629 GMT).
Ini adalah level tertinggi sejak 31 Oktober, ketika emas mencapai rekor sepanjang masa di $2.790,15.
Sedangkan, kontrak berjangka emas AS ditutup naik 0,4% pada US$2.770,90.
Indeks dolar AS turun ke level terendah lebih dari tiga minggu sebelumnya pada sesi perdagangan, membuat emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Ada ketidakpastian terkait tarif yang diusulkan dan hal lainnya. Emas biasanya berkinerja baik ketika ada ketidakpastian besar atau bahkan sedang di pasar. Ini adalah tempat alami bagi investor untuk berlindung," ujar Ryan McIntyre, Manajer Portofolio Senior di Sprott Asset Management.
Baca Juga: Investasi 2025: Emas atau Instrumen lain? Cek Dulu Kinerja Historisnya
Trump mengatakan pemerintahannya sedang mendiskusikan penerapan tarif 10% pada barang-barang impor dari China mulai 1 Februari, hari yang sama ketika dia sebelumnya menyatakan bahwa Meksiko dan Kanada dapat menghadapi tarif sekitar 25%.
Emas sering dianggap sebagai aset aman selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Namun, kebijakan Trump secara umum dianggap inflasioner, yang berpotensi mendorong The Fed mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu lama untuk mengendalikan tekanan harga.
Trump belum memberikan rincian lebih lanjut tentang tarif yang diusulkan, membuat investor bertanya-tanya seberapa agresif langkah tersebut dan dampaknya terhadap perekonomian.
Baca Juga: Sebulan Naik 4,76%, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket (22 Januari 2024)
"Trump mungkin sedikit kurang agresif dalam retorikanya tentang tarif dibandingkan yang dikhawatirkan sebelumnya. Hal ini membantu pasar karena tarif yang lebih rendah atau lebih sedikit dianggap mengindikasikan inflasi yang lebih rendah, sehingga ada potensi lebih besar untuk pemangkasan suku bunga," kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Untuk logam mulia lainnya; harga perak stabil di US$30,86 per ons troi, mendekati level tertinggi satu bulan yang dicapai pada 16 Januari.
Sedangkan, harga platinum naik 0,8% menjadi US$950,50 dan paladium melonjak 3% menjadi US$987,41.
Selanjutnya: Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip, Ada Potensi Jadi Raksasa Telekomunikasi
Menarik Dibaca: Promo Payday Chatime Ada Harga Spesial Hanya Rp 20.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News