Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID, Harga emas bergerak turun tipis pada perdagangan Selasa (10/6), seiring pelaku pasar memantau perkembangan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berpotensi meredakan ketegangan global.
Sinyal positif dari pembicaraan ini dapat mengurangi minat terhadap aset lindung nilai seperti emas, sementara penguatan dolar AS turut menekan harga logam mulia.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$3.324,55 per ons troi, sedangkan emas berjangka AS ditutup melemah 0,3% ke US$3.343,40 per ons.
Baca Juga: Sebulan Harga Emas Antam Minus 0,99 Persen, Hari Ini Menghijau (10 Juni 2025)
Indeks dolar AS menguat 0,2%, membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Beberapa sesi terakhir, harga emas mulai mundur dari level tertinggi, terutama karena meningkatnya optimisme terhadap hasil negosiasi antara China dan AS, serta pembicaraan dengan Inggris dan Rusia," kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan bahwa pembicaraan dengan China di London berjalan baik dan dijadwalkan berlangsung sepanjang hari.
Kedua negara tengah berupaya mencapai kesepakatan terkait kendali ekspor yang sempat memicu kekhawatiran akan ketegangan baru antar kekuatan ekonomi dunia.
Kesepakatan dagang yang meredakan ketidakpastian bisa mengurangi daya tarik emas sebagai aset aman.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Tergelincir, Ada Sinyal Kemajuan Negosiasi Dagang AS-China
"Investor saat ini menunggu koreksi harga lebih dalam, mungkin ke kisaran US$3.100 per ons, tapi untuk sekarang pasar masih wait and see menanti hasil pembicaraan China-AS," ujar Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures.
Pasar juga menantikan data inflasi konsumen AS (CPI) yang akan dirilis Rabu (11/6), yang dapat memberi sinyal arah kebijakan suku bunga The Fed.
Logam lain turut melemah, harga perak spot turun 0,5% menjadi US$36,53 per ons troi.
Platinum melemah 0,5% ke US$1.213,08 per ons troi, setelah sempat menyentuh level tertingginya sejak Mei 2021.
Palladium turun 1,2% menjadi US$1.061,85 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Stabil, Pasar Mencermati Perundingan Dagang AS-China
Menurut Alexander Zumpfe, trader logam mulia di Heraeus Metals Germany, reli pada platina didorong oleh kombinasi kekhawatiran pasokan, spekulasi pasar, dan tren positif di kompleks logam mulia secara keseluruhan.
“Palladium tertinggal karena basis permintaannya yang lebih sempit serta daya tarik investasi yang lebih lemah,” ujarnya.
Selanjutnya: Kebijakan Si Miskin Bisa Berubah Total
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 11 Juni 2025: Leo, Scorpio dan Sagitarius Hoki
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News