kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Harga Emas Masih Berada di Bawah Tekanan, Sulit Kembali ke Level US$3.000


Rabu, 12 Maret 2025 / 15:43 WIB
Harga Emas Masih Berada di Bawah Tekanan, Sulit Kembali ke Level US$3.000
ILUSTRASI. Harga emas diproyeksikan masih akan terkoreksi lebih dalam dari pekan lalu. Investor masih bersikap wait and see menanti pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan sebelum mengambil keputusan. REUTERS/Denis Balibouse


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas diproyeksikan masih akan terkoreksi lebih dalam dari pekan lalu. Investor masih bersikap wait and see menanti pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) pekan sebelum mengambil keputusan.

Berdasarkan data Trading Economics, Rabu (12/3) pukul 15.30 wib, harga emas tercatat menguat 0,09% ke level US$ 2.917,60 per once troi. Sebulan terakhir telah terkoreksi sekitar -0,47%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi menilai penguatan ini mungkin tidak akan bertahan lama. Koreksi yang terjadi pekan lalu masih berpotensi untuk terjadi ke depannya dan sangat mungkin untuk bergerak lebih dalam.

Baca Juga: Harga Emas Stabil, Pasar Menanti Rilis Data Inflasi

Hal tersebut seiring dengan menguatnya eksistensi nilai tukar (kurs) dolar  AS terhadap mata uang lain. Secara historis, indeks dolar AS telah menguat 0,56% secara tahunan.

“Awal pekan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar terkoreksi. Pelemahan rupiah ini akan meningkatkan harga logam mulia. Makanya, pekan kemarin sempat mengalami penurunan, karena rupiah sempat menguat cukup tajam,” terang Ibrahim kepada Kontan.co.id, Selasa (11/3).

Investor, kata Ibrahim, perlu mencermati sejumlah sentimen seperti arah kebijakan Presiden AS Donald Trump, tensi perang dagang, dan kisruh geopolitik sebagai acuan sebelum memutuskan masuk ke pasar logam mulia.

Baca Juga: Harga Emas Hanya Naik Tipis di Saat Mencuat Kekhawatiran Resesi

Perlambatan ekonomi AS pun sangat berpengaruh terhadap harga emas. Perlu diperhatikan, seandainya The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi, maka besar kemungkinan harga logam mulia akan jatuh lagi. 

Di samping itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebut level buying support untuk jangka panjang emas berada di angka US$ 2.880 per once troi, cukup ideal bagi short-term trader

“Tidak terlalu besar untuk jangka panjang, tergantung pada tujuan investasi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (11/3). 

Untuk jangka panjang, Lukman memprediksi level resistance emas tidak akan menyentuh US$3.000 per once troi hingga akhir tahun. 

Selanjutnya: Lebaran Idul Fitri 2025 Kapan? Akankah Pemerintah dan Muhammadiyah Berbeda?

Menarik Dibaca: Seperti Apa Ciri-Ciri Asam Lambung yang Parah? Ini Ulasan Lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×