kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Harga Emas dalam Tren Menanjak, Cermati Saham Andalan Analis


Rabu, 17 April 2024 / 10:38 WIB
Harga Emas dalam Tren Menanjak, Cermati Saham Andalan Analis
ILUSTRASI. Petugas menunjukan contoh emas batangan di Gallery 24 milik PT Pegadaian di Jakarta Pusat, Selasa (19/3). Kilau Emas Menyinari Emiten Komoditas


Reporter: Muhammad Musa, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek harga emas dunia diprediksi masih mengkilap. Panasnya tensi geopolitik di Timur Tengah dan maraknya permintaan China menjadikan logam mulia ini semakin berkilau.

Berdasarkan data Trading Economics,harga emas pada Selasa (16/4) pukul 18.34 WIB, berada di US$ 2.372 per troi ons, atau menguat 0,80% dalam sepekan terakhir.

Analis PT Finex Bisnis Solusi Future, Brahmantya Himawan meramal prospek penguatan harga emas masih bisa terus berlanjut. Terlebih, ekskalasi perang antara Iran dan Israel yang menurut pasar akan memberi dampak lebih signifIkan bagi laju emas.

"Sehingga emas menjadi primadona dalam kondisi seperti ini," ujarnya kepada KONTAN Selasa (16/4). Ia meramal, harga emas bisa tembus US$ 2.500 per troi ons dalam waktu dekat.

Baca Juga: IHSG Kemarin Melorot, Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik Hari Ini, Rabu (17/4)

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi melihat adanya sentimen tersebut menyebabkan emiten produsen emas bisa tersengat sentimen positif. Dan tren ini bakal berlangsung untuk jangka waktu menengah. Terlebih potensi suku bunga turun lebih lambat dari perkiraan pasar sebelumnya.

Research Analyst MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana sepakat, tren kenaikan harga emas sejalan dengan munculnya ketidakpastian akan kebijakan moneter The Fed. Diperkirakan The Fed belum memperlihatkan tanda-tanda untuk menurunkan suku bunganya.

Dus, Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management, Reza Fahmi Riawan melihat, sektor tambang emas masih dibayangi oleh beberapa sentimen.

Pertama, ketidakstabilan politik. terutama ketegangan di Timur Tengah dapat mempengaruhi operasional tambang dan pasokan emas. Kedua, harga minyak yang dipengaruhi potensi penurunan produksi pada kilang minyak di Timur Tengah yang secara tidak langsung bisa mempengaruhi harga emas.

Baca Juga: Harga Emas Kinclong, Ini Alasan Mengapa Warren Buffett Tetap Tak Suka Si Logam Kuning

Dan proyeksinya, sentimen tersebut bisa berlangsung untuk jangka pendek hingga menengah. "Jadi tergantung pada perkembangan konflik dan kebijakan moneter global," papar Reza ke KONTAN, Senin (15/4).

Dengan kondisi tersebut, Reza merekomendasikan saham ANTM. Lantas buy on weakness saham MDKA, dan speculative buy pada saham HRTA dan ARCI. 

Herditya mencermati investor pada saham ANTM dengan target Rp 1.740–Rp 1.845, MDKA di Rp 2.830–Rp 3.000), dan PSAB di Rp 194–Rp 210.

Oktavianus merekomendasikan buy ANTM dengan target harga di Rp 1.970. Berikutnya buy juga MDKA dengan target harga Rp 3.300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×