kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Emas Rekor Tertinggi, Cek Saham Emiten Emas yang Layak Dikoleksi


Jumat, 05 April 2024 / 07:10 WIB
Harga Emas Rekor Tertinggi, Cek Saham Emiten Emas yang Layak Dikoleksi
ILUSTRASI. Harga Emas Rekor Tertinggi, Cek Saham Emiten Emas yang Layak Dikoleksi


Reporter: Yudho Winarto, Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas terus-menerus mencetak rekor tertinggi pada April 2024. Lalu, saham emiten emas apa yang memiliki prospek bagus dan layak masuk portofolio investasi?

Harga emas mencapai rekor tertinggi baru pada hari Kamis (4/4), menembus angka US$2.300 per ons troi. Didorong oleh prospek penurunan suku bunga AS tahun ini setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan data ekonomi yang optimis tidak mengubah gambaran keseluruhan kebijakan moneter.

Melansir Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi US$2.287,88 per ons troi, pada 1230 GMT, berhenti sejenak setelah mencapai rekor tertinggi US$2.304,09 pada awal sesi perdagangan. Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$2.306,70.

"Ada permintaan besar yang datang dari Asia, terutama dari China dan permintaan yang kuat dari bank sentral. Kami memiliki risiko geopolitik dan ekspektasi seputar penurunan suku bunga bank sentral. Semua faktor ini mengangkat harga emas lebih tinggi," kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money.

Pembelian yang kuat dari bank sentral dan arus masuk aset-aset safe-haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik telah meningkatkan permintaan emas, membantu mendorong harga emas naik lebih dari 25% sejak bulan Oktober.

"Reli emas yang terik mungkin memiliki ruang lebih lanjut untuk jangka menengah," kata bank Singapura OCBC dalam sebuah catatan.

"Bukti sejarah sejak tahun 2001 menunjukkan bahwa emas menguat ketika siklus kenaikan suku bunga Fed berakhir dan terus memperpanjang pergerakan bullishnya ketika siklus penurunan suku bunga Fed dimulai. Oleh karena itu, kami mewaspadai risiko kemunduran."

Di tempat lain, harga perak di pasar spot turun 0,8% menjadi US$26,99 per onss troi setelah mencapai level tertinggi sejak Juni 2021. Platinum naik 0,1% menjadi US$937,85 dan paladium stabil di US$1.013,48.

Dengan kenaikan harga emas di pasar dunia, emiten mana yang bakal diuntungkan sehingga sahamnya layak dikoleksi?

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Jumat (5/4/2024) Kompak Naik

Dari beberapa emiten emas yang ada, Panin Sekuritas memberikan rekomendasikan beli saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan masing-masing target harga di Rp 3.000 dan Rp 2.200. Hingga akhir perdagangan Kamis (4/4), MDKA parkir di level Rp 2.680 dan ANTM di Rp 1.660.

 

Belakangan ini, beberapa emiten emas mengumumkan keberhasilan mencatatkan pertumbuhan kinerja di tahun 2023. Terbaru, entitas Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang baru merilis kinerja tahun buku 2023. 

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2023, BRMS membukukan pendapatan US$ 46,63 juta, melonjak 300,52% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari US$ 11,64 juta.

Laba usaha BRMS meroket 1.508,13% YoY menjadi US$ 13,91 juta. Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRMS naik 1,93% YoY menjadi US$ 13,91 juta. 

Pertumbuhan kinerja juga terjadi pada PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), yang pendapatannya naik 13,28% YoY menjadi US$ 249,63 juta. Namun laba bersih ARCI tumbuh tipis 0,13% secara tahunan menjadi US$ 14,56 juta. 

Berbeda nasib, kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) malah tertekan. Laba bersih ANTM melorot 19,45% YoY menjadi Rp 3,07 triliun. Ini sejalan dengan penurunan pendapatan Antam yang turun 10,36% YoY menjadi Rp 41,04 triliun. 

Hal serupa juga terjadi pada PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Pendapatan AMMN merogoh pendapatan bersih sebesar US$ 2,03 miliar yang ambles 28,15% YoY. 

Adapun laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk AMMN anjlok 76,94% secara tahunan dari US$ 1,09 miliar pada 2022 menjadi US$ 252,14 juta di 2023.  

Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan mengatakan mayoritas pendapatan emiten tersebut dipengaruhi oleh tekanan seiringan dengan penurunan volume penjualan, meskipun rata-rata harga jual naik. 

Misalnya, seperti ANTM yang disaat harga emas tinggi justru malah buyback-nya mengalami peningkatan. Sementara, AMMN yang sempat terkendala izin ekspornya.

Namun prospek emiten emas tahun ini masih akan bagus. Ini seiringan dengan kenaikan harga emas yang terus mencetak rekor. Pada Selasa (3/4), harga emas spot mencetak all time high di posisi US$ 2.315 per ons troi. 

"Namun patut dicermati emiten-emiten tersebut juga memiliki produksi di metal lainnya seperti tembaga dan nikel yang relatif berbeda kondisinya dengan emas," kata Felix kepada Kontan, Kamis (4/4). 

Dari beberapa emiten emas yang ada, Panin Sekuritas memberikan rekomendasikan beli MDKA dan ANTM dengan masing-masing target harga di Rp 3.000 dan Rp 2.200. Hingga akhir perdagangan Kamis (4/4), MDKA parkir di level Rp 2.680 dan ANTM di Rp 1.660.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×