Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berhasil menembus level psikologis US$ 1.500 per ons troi, harga emas dunia berpeluang menyentuh level US$ 1.580 per ons troi pada akhir 2019. Adapun sentimen utama penggerak harga emas global masih mengacu pada perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Senin (4/11) pukul 19.36 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange naik 0,23% ke level US$ 1.514,90 per ons troi.
Presiden Komisaris HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, harga emas masih memiliki kemungkinan untuk naik. Apalagi, setelah harga berhasil breakout descending trendline dan tembus level psikologis US$ 1.500 per ons troi.
Baca Juga: Tembus level psikologis, harga emas masih berpeluang menguat
Menurut dia, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Federal Reserve akhir Oktober lalu, memicu gelombang spekulan untuk mengincar emas untuk sementara waktu. Ini dilakukan sebagai upaya investor dalam pengalihan aset risk off ke komoditas.
Hingga akhir tahun ada kemungkinan harga emas menuju tingkat resistance US$ 1.519 per ons troi dan masih berkemungkinan mencapai resistance kedua US$ 1.530 per ons troi. "Harga tertinggi yang mungkin di capai level puncak tahun ini, di kisaran US$ 1.555 per ons troi hingga US$ 1.580 per ons troi," jelas Sutopo kepada Kontan.co.id, Senin (4/11).
Dengan begitu, Sutopo meyakini angka US$ 1.500 per ons troi bakal tetap menjadi harga tengah dan level penting bagi emas global tahun ini. Sehingga, Sutopo masih merekomendasikan untuk buy on support, khususnya ketika harga berada di bawah US$ 1.500 per ons troi.
Baca Juga: Larangan ekspor nikel berpeluang mengangkat kinerja emiten logam
Adapun sentimen yang diyakini masih dan bakal menjadi penggerak harga emas global di sisa 2019 yakni sentimen utama masih perang dagang AS-China. Sebagaimana diketahui, awalnya AS dan China dijadwalkan bakal menandatangani perjanjian di pertemuan puncak Asia-Pacific Economic Coopration (APEC) di Cile pada 16-17 November. Namun, karena kondisi di Cile kurang kondusif, akhirnya pertemuan pun dibatalkan.
Dari sisi teknikal, pergerakan harga emas memasuki fase price acceptance zone, artinya konsolidasi dalam range terbatas. Sutopo menjelaskan bahwa range harga emas cukup lebar untuk akhir tahun ini, mengingat ketidakpastian geopolitik. "Namun kenaikan emas, kemungkinan besar akan tetap dalam range transaksi saat ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News